Buku Perdana
Buku Perdana
Kebuntuan dalam menulis membuat diriku harus mengembara mencari pelatihan yang berkaitan dengan tulis-menulis. Bermodal media sosial akhirnya aku mendapatkan informasi tentang pelatihan. Sekitar tahun 2016 akhir aku mengikuti pelatihan menulis yang diselenggarakan oleh Gerakan Guru Blogger Nasional, bertempat di Wisma Universitas Negeri Jakarta (UNJ), aku mengikuti selama tiga hari dua malam.
Dari pelatihan ini aku sedikit banyak memperoleh ilmu pengetahuan tentang tulis-menulis dan teman-teman luar biasa yang banyak memberikan karpet merah untuk terus berkarya. Untuk mengikat silaturahmi di antara peserta terciptalah sebuah buku antologi perdana dengan judul "Bukan Guru Biasa".
Rasa ingin tahu lebih banyak tentang dunia menulis, membuatku tidak berhenti pada satu pelatihan. Hampir setiap liburan sekolah aku berusaha untuk mengisinya dengan mengikuti pelatihan. Desember 2017, aku mengikuti pelatihan yang lebih besar lagi pesertanya dan peserta datang dari berbagai daerah. Berbekal pengetahuan pelatihan sebelumnya aku tidak terlalu buta tentang menulis. Aku mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh guru-guru di daerah Cipanas Jawa Barat bekerja sama dengan Media guru pimpinan pak Ikhsan.
Sebenarnya pelatihan kedua tidak terlalu banyak yang aku dapat, hanya saja aku butuh membuka jejaring sosial yang lebih banyak agar mempermudah untuk mengejar mimpi-mimpi. Karena aku memahami untuk sukses butuh bantuan orang lain. Memang si, kesuksesan juga bisa dilakukan sendiri, namun butuh waktu lama dan tenaga ekstra.
Setidaknya jika dibantu oleh orang lain merpermudah dan memperlancar menuju kesuksesan.
Seperti ketika aku butuh orang lain untuk menerbitkan buku solo perdanaku. Aku butuh mereka yang lebih menguasai dunia tulis-menulis dan mempunyai jejaring yang banyak. Setelah tulisan-tulisanku diedit, layout, dan cover oleh penerbit. Seorang teman menawarkan kepadaku untuk membantu menerbitkan buku perdanaku karena mengingat di Media Guru yang antri menerbitkan butuh antri cukup memakan waktu sementara aku sudah tak sabar melihat tulisan-tulisanku menjadi sebuah buku.
Tidak beberapa lama buku perdanaku sudah berada di pelukan. Senang dan bahagia bercampur menjadi satu menghiasi diriku. Episode baru dimulai dalam kehidupanku yang sebelumnya tak terbayangkan mempunyai sebuah buku.
Banyak teman-teman guru mengapresiasi karya perdanaku baik dengan ucapan maupun dengan cara membeli karyaku. Biasanya aku selalu meminta kepada mereka untuk berpose dengan bukuku. Dahulu aku berpose dengan karya teman-temanku, kini berbalik teman-teman yang berpose dengan karyaku.
Buku ini merupakan buku sederhana berisi tentang materi kehidupan yang pernah aku alami. Menulisnya mudah karena ide-idenya sudah tersedia tinggal menuangkan dalam sebuah tulisan. Bahasanya pun sederhana tidak terlalu tinggi sehingga siapa saja bisa memahaminya dengan cepat tanpa perlu membuka kamus. Bagiku yang terpenting pesannya tersampaikan.
Buku sederhana ini sebelumnya aku beri nama "Terpaksa Tuhan Kutantang" namun berdasarkan masukan dari teman-teman dan CEO media guru minta untuk dirubah, aku tidak keberatan sehingga aku ganti dengan judul baru Mengejar Azan.
Judul awal itu sebenarnya dalam tanda kutip artinya bukan makna sebenarnya. Jadi judul itu dilatarbelakangi dengan kegalauan hidupku dalam karir. Aku selalu gagal dalam mengikuti seleksi penerimaan CPNS sehingga ketika ada penerimaan CPNS selanjutnya aku berujar"Ya, Allah jika tahun ini aku gagal lagi dalam penerimaan CPNS tahun ini, maka aku berhenti menjadi seorang guru." Dari pernyataan ini aku terjemahkan menurut kemampuanku menjadi" Terpaksa Tuhan Kutantang" padahal sebenarnya hanya sebuah rengekkan seorang hamba kepada Tuhannya.
Sementara Mengejar Azan merupakan cerita tentang bagaimana kekuatan doa setelah melantunkan azan mampu menggoyang singgasana Allah sehingga doaku didengar oleh Allah. Aku lulus masuk perguruan tinggi melalui dua jalur, jalur prestasi dan reguler (test). Jadi setiap waktu salat tiba aku selalu mengundangkan azan di musalah tempat tinggalku, setelah itu aku berdoa.
Komentar
Posting Komentar