Ini Akan Berlalu
Ini Akan Berlalu
Cing Ato
#Spiritkehidupan
Suatu hari seorang raja bertemu dengan seorang ahli sufi, dalam pertemuan itu seorang raja meminta petuah berupa sebuah kalimat pendek tetapi bermakna. Seorang ahli sufi pun memberikan kalimat singkat dengan kalimat seperti ini "Ini akan berlalu".
Setelah mendengar apa yang dikatakan seorang ahli sufi, raja meninggalkan ahli sufi. Sepanjang perjalanan raja merenungi perkataan dari ahli sufi, diresapi akan kedalaman maknanya, akhirnya kalimat penuh makna itu mempengaruhi tingkah lakunya. Dalam kehidupan selanjutnya raja lebih arif dan bijaksana.
Raja mengetahui bahwa kehidupan di dunia tidak ada yang abadi semua akan sirna seiring bergantinya waktu. Begitu juga dengan tahta yang ia miliki sekarang, suatu saat akan meninggalkannya.
Cerita singkat tentang tidak ada yang abadi di dunia ini bisa kita jadikan pembelajaran dalam berselancar mengarungi kehidupan ini.
Betapa banyak dari kita yang berbangga-bangga dengan sebuah jabatan, banyaknya harta, fisik yang kekar, kelompok , organisasi atau sebaliknya meratapi atau bersedih hati dengan nasib yang menimpa dirinya. Padahal semuanya akan berlalu disadari atau tidak.
Ingat semua yang terjadi di dunia yang fana ini akan berubah/berlalu/tidak abadi. Begitu juga dengan apa yang terjadi pada diri setiap kita. Jabatan tak selamanya melekat pada diri kita, suatu saat ia akan meninggalkan kita. Begitu juga dengan penderitaan ia akan berlalu pada saatnya.
Terus bagaimana menyikapi itu semua? Mudah loh ! Tetapi terkadang sulit juga sih, mudah diucapkan sulit diterapkan, realitanya banyak yang tergelincir oleh kenikmatan dunia dan putus asa atas musibah.
Mungkin kita bisa menengok ke belakang sejarah masa lalu tentang kebanggaan terhadap tahta dan harta. Seperti, Fir'aun dengan tahtanya ditenggelamkan oleh kesombongannya, Qorun dengan hartanya ditenggelamkan oleh kekikirannya, dan begitu juga Sa'laba sahabat Nabi Muhammad Saw yang miskin lalu dianugerahkan harta yang berlimpah, ia pun dimiskinkan kembali oleh ketamakannya.
Mereka tidak mengetahui bahwa apa yang mereka miliki hanya titipan Allah. Suatu saat semuanya akan diambil kembali oleh Allah.
Tetapi ada juga yang diuji dengan musibah, seperti Nabi Ayub as, beliau diuji dengan penyakit yang cukup berat dan bahkan sampai diusir oleh masyarakat setempat sehingga beliau harus tinggal seorang diri di hutan. Beliau pun Rida atas musibah yang menimpa dirinya. Seiring berjalannya waktu dan bergantinya musim, atas kesabarannya Allah kembalikan seperti semula bahkan penampilannya lebih muda dan segar sehingga istrinya sendiri tidak mengenalinya.
Demikianlah semua yang terjadi di dunia ini tidak abadi dan semuanya akan berlalu. Maka itu, pandai-pandailah menyukuri anugerah yang Allah berikan dan bersikaplah Rida terhadap apa yang terjadi pada diri kita.
Cilincing, 13 September 2024
Komentar
Posting Komentar