Minat Belajar Peserta Didik Masih Rendah

Minat Belajar Peserta Didik Masih Rendah

Cing Ato
#SarapamPagidenganMenulis

Assessment Akhir Tahun (ASAT)/ Penilaian Akhir Tahun (PAT) baru saja selesai, tepatnya hari Jum'at, 9 Juni 2023. Dua tahun belakangan ini pihak madrasah melaksanakan Assessment menggunakan aplikasi Edu. Sebelumnya menggunakan aplikasi google form.

Menggunakan aplikasi Edu lebih bagus daripada menggunakan google form. Ketika menggunakan google form sudah dipastikan banyak kecurangan yang dilakukan oleh para peserta didik, karena peserta didik bisa melacak jawaban lewat google. Selanjutnya setelah mendapat jawaban peserta didik bisa membuka kembali google formnya untuk menjawab soal.

Beda dengan aplikasi Edu, aplikasi ini punya password tertentu. Jika peserta mencoba beralih ke aplikasi lain, maka aplikasi Edu tidak bisa terbuka. Jadi tingkat kecurangan peserta didik bisa diminimalisir.

Aplikasi Edu selangkah lebih bagus daripada google form. Tentunya aplikasi Edu itu berbayar, sementara google form gratisan.

Mencermati perkembangan dewasa ini, kecenderungan peserta didik enggan berlama-lama dengan buku, sementara waktunya digunakan untuk bermesraan dengan smartphone. Hal hasil tingkat kemampuan peserta didik sekarang menghawatirkan. Bukan tidak bisa, tapi malas untuk membaca dan memahami apa yang dibaca.

Terus bagaimana dengan hasil assesment peserta didik?

Melihat realita yang terjadi, sudah dipastikan hasil perolehan jauh panggang daripada api. Hal ini menjadi miris sekali. Pihak madrasah/sekolah dalam hal ini guru sudah berusaha selalu mengingatkan pentingnya belajar, tetap saja peserta tidak bergeming. 

Ujung-ujungnya guru harus meremedial, karena tuntutan dari pihak madrasah/sekolah nilai harus KKM. Sudah dipastikan semua peserta didik wajib naik kelas. Dan semua kelas akhir wajib lulus. Tidak peduli punya potensi atau tidak. Hampir semua tingkatan pendidikan seperti itu adanya. Tentunya tidak semua, pasti ada yang baik, hanya pada umumnya.

Setelah Corona semua menjadi luar biasa. Bukan prestasi yang menonjol, justru kompetisi yang menurun. Hal ini menjadi pekerjaan rumah para guru bagaimana caranya mereka menciptakan sebuah program yang mampu menyentuh hati para peserta didik agar bersemangat untuk belajar, belajar, dan belajar.

Semoga badai cepat berlalu, tidak ada yang tidak mungkin. Jika, kita berusaha terus mencoba memperbaiki. Insyaallah, pasti bisa.

Cilincing, 13 Juni 2023












Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana