Separuh Daya Merengkuh Asa: Menebar Virus Literasi di MTsN 5 Jakarta

Separuh Daya Merengkuh Asa: Menebar Virus Literasi di MTsN 5 Jakarta 

Oleh : Suharto

Keyword:
Separuh daya, merengkuh asa, menebar virus, Leterasi, MTsN 5 Jakarta

Melintas.id - Genderang literasi terus membahana di Persada Nusantara. Baik di kota maupun di pelosok-pelosok desa. Ribuan guru terus berpacu untuk belajar menulis dan menerbitkan buku. Tidak berhenti di situ saja, bahkan mulai menebar virus literasi pada tempat di mana guru itu mengajar. 

Dengan separuh daya mencoba merengkuh asa untuk menebar virus literasi kepada para peserta didik di lingkungan tempat mengajar. Tepatnya pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 5 Jakarta (MTsN 5 Jakarta).

Pada sisa waktu kerja yang ada mengajak para siswa untuk belajar menulis. Tidak semua siswa yang ada di MTsN 5 Jakarta ikut. Hanya beberapa saja yang tertarik pada dunia tulis-menulis. Sebenarnya banyak peserta didik yang ingin ikut. Tetapi, waktunya berbenturan dengan kegiatan ekstrakurikuler yang lain.

Tidak semua orang atau para siswa tertarik dengan dunia tulis-menulis. Apalagi zaman new ini para peserta lebih tertarik dengan suguhan-suguhan smartphone. Wajar kalau mereka tidak tertarik dengan dunia menulis.

Ada juga yang mempunyai keinginan menulis. Tetapi, mereka kebingungan dan butuh bantuan orang lain untuk mengajarkan bagaimana cara menulis. Dari sinilah dengan berbekal pengalaman penulis mencoba membuka kelas belajar menulis.

Setiap selesai salat Jumat sudah tidak ada lagi kegiatan belajar, sementara waktu pulang di madrasah pukul 15.30 wib. Maka itu, mencoba mengisi waktu luang itu untuk berbagi ilmu literasi kepada para peserta didik yang ingin belajar menulis.

Bak gayung bersambut ada beberapa peserta didik tertarik untuk belajar menulis. Mereka datang dari berbagai level kelas, mulai dari kelas VII hingga kelas IX. Mereka menjadi satu dalam satu kelas pelatihan belajar menulis.

Tidak butuh waktu lama, cukup 4 pertemuan mereka sudah bisa menulis apa yang mereka bisa dan alami. Penulis mencoba membuka pelatihan ini dengan menulis sesuatu yang mudah dan mereka pasti bisa menulis dengan bahasa yang mereka kuasai. 

Jenis tulisan memoar namanya. Jenis tulisan yang mudah ditulis, karena ide-ide yang ingin ditulis sudah ada, tinggal menuangkan dalam sebuah tulisan. Sengaja penulis memulai dari jenis memoar untuk para peserta didik atau bagi penulis pemula.

Penulis pun awal menulis di awali dengan tulisan memoar. Menulis peristiwa -peristiwa yang pernah dialami sejak penulis duduk di bangku sekolah hingga menjadi seorang pendidik/guru. Kemudian tulisan itu diikat menjadi sebuah buku.

Begitu juga dengan para peserta didik di bawah asuhan penulis. Mereka dengan mudah menulis dan menyetor tulisan tidak perlu butuh waktu lama. Cukup satu pekan mereka mengumpulkan. Setelah mereka mengumpulkan penulis mengeditnya agar tulisan menjadi renyah untuk dibaca.

Kelas belajar menulis perdana ini akhirnya mengahasilkan karya tulis berupa buku antologi dengan judul "Secarik Kenangan Mualaf Literasi: Kelas Belajar Menulis Bersama Cing Ato."

Separuh daya merengkuh asa untuk membangun dan menghidupkan dunia literasi di MTsN 5 Jakarta berbuah hasil yang memuaskan. Semoga tahun -tahun berikutnya banyak peserta didik tertarik dengan dunia tulis-menulis.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana