Serba Modal Sendiri

Serba Modal Sendiri

#CatatanHarianSangGuru

Menjadi seorang guru serba keterbatasan, bukan sebuah impian. Tapi jika terjadi pada diri tak perlu disesali. Mungkin sudah suratan takdir ilahi, tinggal bagaimana menyikapi. 

Jalani saja sebatas kemampuan yang tersisa. Alhamdulillah, Tuhan masih memberikan kesempatan untuk bisa menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik, walau dalam kondisi serba keterbatasan.

Kondisi suara yang belum jelas sempurna, karena lidah masih pendek terpaksa harus memakai alat bantu pengeras suara. Itu pun harus perlahan-lahan agar apa yang disampaikan jelas. Bisa si tidak memakai alat, harus membesarkan volume suara, tapi kondisi tidak memungkinkan. Perut menjadi sakit dan suka batuk.

Di samping menggunakan alat pengeras suara, juga menggunakan proyektor untuk mempermudah menjelaskan materi. Kebetulan alatnya milik sendiri. Walau size-nya atau sorot layar bukan ukuran standar. Ya, tak ada rotan akar pun jadi. 

Memang si layar kurang lebar sehingga mereka yang posisi duduknya di belakang kurang jelas. Mau bagaimana lagi, memang Madrasah stoknya terbatas. Pernah suatu hari penulis upload foto ketika sedang belajar menggunakan proyektor. Ada seorang sahabat dumai berkomentar"Proyektor layarnya terlalu kecil, coba pinjam ke sekolah. Saya saja pinjam ke sekolah." Saya menjawab"Saya sudah pinjam, tapi memang madrasah tidak punya stok banyak."

Madrasah memang tidak punya ruangan khusus untuk penulis yang sedang keterbatasan. Awal penulis memakai ruangan masjid, selanjutnya dipindah ke ruang laboratorium ya, alasannya sederhana agar peserta didik bisa duduk dan menulis di atas meja. Yang jadi permasalahan penulis harus menaiki podium, karena ruang laboratorium disetting berpodium artinya lantai depan kelas lebih tinggi 20 cm. Untuk menaiki podium harus memakai tanjakan untuk menaikkan kursi roda. Tidak ada yang bisa untuk dimintai bantuan. Terpaksa harus panggil tukang untuk membuat tanjakan.

Tempatnya sebenarnya bagus, Karena bisa memantau seluruh peserta didik. Namun, tidak bisa bergerak bebas seperti di masjid atau ruang kelas. Dari awal hingga akhir pembelajaran berdiam di tempat yang sama.

Madrasah memang tidak disetting untuk orang dalam keterbatasan. Termasuk untuk masalah toilet belum tersedia khusus orang yang keterbatasan. Sebenarnya si masyarakat madrasah yang umurnya sedikit sepuh sangat membutuhkan closed (tempat buang air besar) yang posisinya duduk.  Apalagi seperti penulis yang serba keterbatasan. Penulis sudah berusaha mengusulkan baik kepada wakil bidang sarana dan prasarana. Bahkan langsung kepada kepala tenaga kependidikan. Tapi belum ada respon.

Mau bagaimana lagi, mengusulkan ya, sudah. Mau beli alatnya belum ada rezeki. Sementara penulis sangat membutuhkan dan harus ada.  Kalau penulis lihat di madrasah atau sekolah lain mereka sudah menyiapkan dua bentuk closed baik yang posisi nongkrong dan duduk. Tidak ada rotan akar pun jadi. 

Allah SWT memberikan jalan kemudahan, tetiba sedang ngobrol dengan saudara dan salah satunya membahas masalah closed. Tetiba beliau punya bangku lipat besi yang sudah tidak terpakai. Tidak banyak pikir langsung penulis perintahkan untuk mengambilkan. 

Bangku lipat kemudian dimodip seperti cloused dengan cara melubangi seukuran bokong, diberikan busa, dibungkus dengan karpet jok motor, selanjutnya dipermanis dengan memberikan warna hitam. Jadi deh, cloused murah meriah. Dan bisa dibawa kemana mana.

Ya, ada saja jalan kemudahan. Oleh karena itu, hidup jangan terlalu banyak berharap kepada orang lain. Apalagi berharap minta difasilitasi. Jalani saja hidup ini. Jika masih bisa berusaha sendiri berusahalah, walau harus bermodal sendiri. Insyaallah, pasti ada jalan keluarnya.


Salam literasi
Guru Blogger Madrasah
Pegiat Literasi Madrasah
Penulis buku






Komentar

  1. Salam literasi....semangat berkarya terus cing ato....

    BalasHapus
  2. Masya Allah cing Ato,tulisannya selalu menginspirasi saya,tetap semangat cing Ato sehat selalu ya .

    BalasHapus
  3. Keren cing Ato, moga sehat selalu. Aamiin.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana