Hanya Teriakkan Hampa

Hanya Teriakan Hampa

Ironi sekali kedengarannya, jika ada orang meneriakkan hidup PANCASILA, hidup PANCASILA, hidup PANCASILA. Tetapi antara perkataannya tidak terwujud dalam prilakunya sehari-hari. Bahkan terkadang menyimpang dari nilai-nilai PANCASILA. 

Begitu juga orang yang teriak-teriak madrasah hebat, madrasah hebat, madrasah hebat. Tetapi realitanya tidak percaya pada lembaga pendidikan madrasah atau lembaga pendidikan yang di bawah naungan kementerian Agama. Buktinya mereka enggan memasukkan putra-putrinya masuk madrasah atau pesantren.

Tak ubahnya teriakkan itu seperti calo terminal. Orang lain dibujuk untuk masuk ke dalam kendaraan, sementara dia tetap di luar dan tidak masuk. Calo itu hanya mengejar pulusnya saja. Untuk selanjutnya calo tidak bertanggung jawab terhadap maju atau tidaknya kendaraan. Yang terpenting baginya pulus, pulus, dan pulus.

Ironi saja kedengarannya, mencari kehidupan di madrasah, tapi justru membesarkan lembaga pendidikan lain. Bagaimana mereka ingin meningkatkan kualitas pendidikan madrasah, sementara diri saja tidak percaya dengan madrasah.

Mungkin ke depan aparatur yang terkait, meninjau kembali aturan atau menambah aturan yang mewajibkan setiap pimpinan atau unsur pimpinan dalam lembaga yang dibawah kementrian agama lebih mencintai madrasah bukan hanya sekedar pemanis di bibir, tetapi dibuktikan dengan memasukkan salah satu putra dan putrinya ke madrasah.

Kalau begitu pemaksaan dong! Bagaimana kalau putra-putrinya tidak ingin ke madrasah atau pesantren? Pendidikan anak wewenang orang tua, karena orang tua yang lebih mengetahui kondisi yang terjadi di kemudian hari. Sementara anak belum terlalu jauh pola pikirnya. Ingat! Rasulullah sebelumnya sudah mengingatkan yang intinya pendidikan anak tanggung jawab orang tua. Artinya anak hendak dijadikan apa tergantung orang tuanya.

Maka itu, Jangan sampai kita hanya pandai teriak hebat madrasah hanya sebagai pemanis di bibir atau hanya teriakkan hampa.

Salam literasi.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melangitkan Doa

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan