Takbiran
Malam Hari Raya
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillah Ilham.
Satu bulan sudah umat muslim melaksanakan ibadah puasa dan ibadah lainnya pada bulan suci Ramadan.
Sejak terbenamnya matahari di akhir bulan suci Ramadan. Gema takbir berkumandang di seluruh penjuru dunia. Baik di desa maupun di kota, besar maupun kecil, di masjid-masjid, musala-musala maupun di jalan-jalan semarak takbir menghiasi alam jagat raya.
Kegembiraan nampak pada wajah-wajah kaum muslimin yang telah berhasil mengisi satu bulan Ramadan dengan amalan-amalan ibadah. Tak ketigalan anak-anak turut bersuka ria dengan datangnya hari raya idul Fitri. Saking gembiranya sebelum waktu subuh sudah mandi dan menggunakan busana baru.
Ramadan telah berlalu dan takkan pernah kembali lagi. Sungguh beruntung mereka yang telah memanfaatkan momentum bulan suci Ramadan dengan melaksanakan berbagai macam rangkaian kegiatan ibadah. Sungguh merugi mereka yang tidak memanfaatkannya. Karena Tuhan pada bulan Ramadan sedang memberikan berbagai fasilitas dan bonus untuk para hambanya.
Setelah terbenamnya matahari, Tuhan memerintahkan kepada kaum muslimin untuk mengagungkan kebesaran-Nya. Sebagaimana yang termaktub dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 185.
Firman Allah SWT.
...وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ.
... dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al-Baqarah: 185).
Perintah ini terkadang terabaikan, kaum muslimin lebih senang memadati pasar-pasar daripada masjid atau musala. Bahkan pada malam itu pun jamaah sangat berkurang untuk salat berjamaah. Padahal selama Ramadan masjid atau musala penuh, bahkan terkadang sambil berdesakan.
Ternyata kita beribadah bukan karena Allah, tapi karena Ramadan. Jika kita beribadah karena Ramadan, Ramadan akan hilang, tapi jika kita beribadah karena Allah, maka Allah akan kekal selamanya.
Sebenarnya Ramadan sedang mengajarkan dan mendidik umat Islam untuk senantiasa beribadah kepada Allah. Misalnya, Ramadan mengajarkan kaum muslimin untuk beribadah salat lima waktu berjamaah di masjid-masjid atau musala-musala. Namun kenyataannya jauh panggang dari api.
Ramadan setiap tahun tetap saja datang, tapi tetap saja kaum muslimin seperti itu. Hilangnya Ramadan, hilang pula amanatnya.
Komentar
Posting Komentar