Mental Pejuang

Mental Pejuang

Bagian 7

#Kado Spesial untuk Sang Bintang

Kalau bicara pejuang akan teringat patriotisme seorang pejuang yang bermental baja, gagah, semangat, pantang mundur, pantang memyerah, optimis dan lain-lainnya.

Tak  gentar menghadapi musuh walau senjata tak berimbang, hanya bermodal bambu runcing melawan bedil dan meriam. Ketika pekik Takbir dan Merdeka diucapkan tubuh melesat mengusir penjajah pantang mundur setapakpun. Demi merebut kemerdekaan jangankan harta, jiwa pun dikorbankan. Itulah mental seseorang pejuang. Hanya satu pilihan baginya merdeka atau mati.

Mental pejuang inilah yang harus tertanam pada kamu dalam menuntut ilmu. Menuntut ilmu itu tidak mudah, capek, lelah, letih, korban waktu dan tenaga, banyak rintangan, dan lain-lainnya. Terkadang kegagalan pun menghampiri. Terus bagaimana mundur, lari dari kenyataan, atau hadapi apapun yang terjadi, sambil introspeksi kesalahan dan kekurangan diri? Jika kamu tidak mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang kamu hadapi, maka kamu takkan pernah mampu mengatasi permasalahan hidupmu dikemudian hari.

Kesulitan itu pasti, tapi bukan berarti harus lari atau menghindari. Hadapi saja dengan tenang, sabar, dan tetap fokus pada tujuan yang hendak dicapai. Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Kesulitan terjadi karena tidak tahu caranya, maka itu cari tahu caranya.

Pendidikan itu bukan sekedar mentransfer pengetahuan, tapi juga mengajarkan bagaimana cara agar peserta didik mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi. Kuncinya itu belar, belajar, dan belajar. 

Menjadi seorang bintang, butuh ketangguhan mental dalam menghadapi gempuran-gempuran yang dihadapi dalam belajar. Kemalasan sering hinggap pada diri, hingga tidak ada yang diperbuat, waktu terbuang begitu saja tanpa makna. Ini yang harus kamu lawan dengan sekuat tenaga. Jangan sampai kemalasan hinggap pada dirimu. Musuh terbesar dalam hidup seorang pelajar adalah kemalasan. Hanya pelajar bermental baja yang mampu menggilas habis kemalasan.

Sikap yang dimiliki oleh pelajar bermental baja,di antaranya yaitu:

1. Ketenangan. Hidup ini tidak lurus seperti mistar, hidup ini berliku-liku. Pasti di dalam belajar ada saja masalah yang datang. Maka kamu butuh ketenangan tidak gegabah. Pikirkan dengan baik, cari tahu kenapa hal ini terjadi. Ketenangan dalam menghadapi masalah sangat dibutuhkan, agar dikemudian hari tidak ada penyesalan.

2. Kesabaran. Sabar merupakan salah satu kunci kesuksesan. Dalam melakukan sesuatu pekerjaan butuh kesabaran, apalagi dalam menuntut ilmu. Di dalam menuntut ilmu ada saja teman yang tidak menyenangkan bahkan terkadang menyakitkan. Cukup hadapi dengan sabar. Balas kejahatannya dengan kebaikan, lambat laun mereka berbalik menjadi orang baik. Ya, hidup ini butuh proses.

4. Fokus pada tujuan. Jangan terpancing emosi sesaat yang dapat menghancurkan segalanya. Ingat kamu sedang menuntut ilmu. Maka itu, fokus saja pada tujuan. Tujuan kamu belajar. Biarkan saja orang mau bilang apa, yang terpenting tetap fokus. Anggap saja anjing menggonggong kafilah berlalu.

Demikian mental baja harus ada pada dirimu,  peserta didik yang bermental baja tak akan lekang oleh panasnya matahari dan tak akan luntur oleh derasnya hujan. Dia tetap kokoh laksana batu karang di lautan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana