Bersenergi Dengan Penerbit
Bersinergi Dengan Penerbit
Suharto
Guru Pembelajar MTsN 5 Jakarta
#MenulisItuGampang
Salah satu kunci kesuksesan adalah bersinergi dengan orang lain. Kita tidak bisa berdiri sendiri tanpa orang lain. Kebutuhan terhadap orang lain suatu keharusan. Bersinergi dengan orang lain setidaknya mempermudah jalan menuju kesuksesan.
Manusia sejak lahir sudah ketergantungan pada orang lain. Tanpa bantuan orang lain sulit rasanya untuk berkembang dengan baik. Begitu juga dengan dunia tulis-menulis, di samping kita harus bersinergi dengan penulis lainya, editor, disainer, juga tak kalah pentingnya bersinergi dengan penerbit.
Tulisan-tulisan kita yang berserakan diberbagai media atau lainnya bisa kita himpun dan ikat menjadi sebuah buku yang menarik. Bisa dinikmati oleh orang banyak. Bahkan keturunan kita bisa menikmati hasil karya kita. Setidaknya menjadi kebanggaan tersendiri bagi anak keturunan. Bisa juga sebagai ladang income aktif atau pasive.
Nah, untuk mewujudkan sebuah buku kita kudu bersinergi dengan penerbit dan percetakan. Tulisan-tulisan kita ikat dalam sebuah wadah buku menjadi sebuah karya yang sangat menarik.
Sekarang menerbitkan buku tidak serumit dahulu. Siapa saja bisa mengajukan tulisannya ke penerbit. Setelah diolah oleh penerbit lalu dicetak jadideh buku kita. Mudahkan!
Oh, iya. Penerbit itu ada dua, yaitu: penerbit indie dan penerbit mayor.
Penerbit indie, penerbit yang menerbitkan buku sesuai pesanan penulis, biaya seluruhnya ditanggung oleh penulis. Bahkan penjualan buku ke publikpun diserahkan ke penulis. Artinya penerbit hanya bersifat membantu menerbitkan atau mencetak buku saja. Selanjutnya diserahkan kepada penulis.
Penerbit mayor, penerbit besar yang sudah mempunyai nama besar dan mempunyai pangsa pasar tersendiri. Seluruh biaya penerbitan, percetakan, dan pemasaran buku dilakukan dan ditanggung oleh penerbit. Penulis cukup mendapat royalti dari hasil penjualan buku, biasanya penulis mendapatkan royalti 10 persen dari satu buah buku. Semakin banyak buku yang terjual, semakin banyak pula royalti yang didapat.
Tentunya tidak sembarang tulisan yang masuk, banyak persyaratan yang harus terpenuhi oleh penulis. Penulis biasanya mengajukan permohonan profosal, tunggu sampai tiga bulan. Jika memenuhi syarat, maka tulisan kita akan diterima. Selanjutnya tekan kontrak. Lalu tunggu deh, royalti akan masuk kerekening kita. Mudahkan!
Perlu kita ketahui, tidak mudah tulisan kita diterima oleh penerbit mayor. Banyak penulis ditolak berulang kali apalagi bagi penulis pemula yang tidak dikenal publik. Tapi ingat jangan putus asa, jika tulisan kita ditolak penerbit. Karena mereka yang sudah berhasil dan punya nama besar, awalnya juga pernah ditolak berulang kali, tapi mereka tetap terus belajar memperbaiki kesalahan-kesalahan, hingga pada akhirnya mereka berhasil. Jika sudah berhasil dan punya nama, semua penerbit pasti memburunya.
Agar tulisan-tulisan kita mudah diterima, ikuti gaya selingkungan (pedoman tata cara penulisan sebuah media) setiap penerbit. Ingat setiap penerbit berbeda dalam menentukan selingkungannya. Itulah yang perlu kita ketahui dan perhatikan!...
Selamat mencoba dan sukses selalu.
Salam literasi 🙏
Komentar
Posting Komentar