5 Hal Penting yang Harus Dimiliki Seorang Penulis
Bersama pak Akbar Zaenudin
PERTAMA: NIAT DAN MOTIVASI KUAT
Harus punya niat dan motivasi kuat dalam menulis. Karena menulis banyak tantangan dan rintanga. Kalau niat kuat kuat, kita akan mampu mengatasi segala tantangan dan rintangan.
Beberapa niat dan motivasi menulis adalah:
1. Memberi manfaat untuk orang banyak.
2. Menyebarkan ide kepada orang banyak.
3. Ingin menjadi amal jariyah, amal yang terus mengalir.
4. Menulis adalah passive income.
5. Buku adalah kartu nama terbaik.
KEDUA, HARUS PUNYA TARGET
Targetkan berapa lama sekali satu artikel bisa selesai. Misalnya seminggu sekali, dua minggu sekali, atau satu bulan satu artikel. Tidak masalah, yang penting punya target. Kalau tidak punya target, bagaimana buku akan selesai?
Kalau kita menulis untuk kapan saja bisa selesai, memang tidak masalah. Ataupun kalau tidak selesai juga tidak apa-apa, maka tidak perlu punya target. Tetapi bagi saya, buat apa latihan menulis kalau tidak ada targetnya? Lebih baik mengerjakan hal-hal lain. Karena tidak akan pernah menjadi maksimal.
KETIGA, DISIPLIN
Disiplinkan diri untuk berlatih menulis. Menulis itu jangan di sisa-sisa waktu. Kalau menulis hanya di sisa-sisa waktu, kapan bisanya? Menulis itu harus dijadwalkan SETIAP HARI.
Tidak harus lama-lama, mulai saja dengan 15-30 menit setiap hari. Bisa pagi, siang, ataupun malam. Coba cari jadwal yang Anda bisa sisihkan 15-30 menit. Bisa sebelum subuh, sesudah subuh, siang hari, sore, ataupun malam. Sesudah itu bangun komitmen untuk menulis setiap hari.
KEEMPAT, BERANI
Hilangkan semua kekhawatiran dan ketakutan. Khawatir tulisan tidak bagus, khawatir nanti di tengah jalan “ngeblank”, khawatir salah dalam tata bahasa, khawatir tidak diterima redaktur, khawatir tidak diterima penerbit, khawatir buku tidak laku, dan sebagainya.
Banyak sekali kekhawatiran yang membuat kita akhirnya malah ragu untuk menulis. Karena itu, beranilah untuk menulis. Tidak perlu ragu, tidak perlu khawatir. Kalau salah, tinggal perbaiki. Yang penting sudah menulis dan jadi artikelnya. Apalagi kalau naskah bukunya sudah jadi, wow, keren sekali.
KELIMA, PANTANG MENYERAH
Menulis itu banyak tantangannya. Tantangan terbesar adalah diri sendiri. Mengalahkan kemalasan. Sering orang bertanya: “Mas Akbar, saya tidak bisa menulis, tata bahasa kurang, membaca tidak suka, dan seringnya malas, bisa ngga saya jadi penulis?”.
Saya bilang, lebih baik tidak usah jadi penulis. Cari pekerjaan lain yang membuatmu semangat. Lha, kalau mau jadi penulis kok masih malas, mana bisa? Lawan rasa malasmu.
Terus kalau tulisan ditolak, jangan menyerah. Itu hal biasa. Semua penulis besar pernah ditolak tulisannya. Karena memang begitu. Ditolak itu biasa. Bahkan berpuluh-puluh kali ditolak tulisan kita, tidak apa-apa. Toh tulisan kita sudah jadi, bisa untuk bahan menyusun buku.
Jangan menyerah. Kalau ditolak, bangkit lagi dan lagi.
Komentar
Posting Komentar