Pandai Mengumpat Tak Pandai Memperbaiki dan Menutupi
Pandai Mengumpat Tak Pandai Memperbaiki dan Menutupi
Cing Ato
#Selfmotivated
Alkisah- dilansir dari tiktok ArumSpink. Ada seorang murid yang pandai melukis. Suatu hari sang murid menghasilkan karya lukis yang begitu indah dan bagus. Sang murid sangat bangga dengan hasil karya lukisnya.
Suatu hari sang murid mencoba memamerkan lukisan itu pada majalah dinding sekolah agar teman-temannya melihat hasil karya lukisannya. Sambil sang murid menaruh lukisan, ia pun menyediakan tinta merah dan alat untuk melukis. Berharap teman-temannya bisa memberi tanda atas kekurangan yang ada pada lukisan itu.
Baru berapa saat sang murid meletakkan, banyak sekali teman-temannya melihat dan memberikan tanda merah pada lukisan itu. Saking banyaknya tanda merah hingga tak nampak lukisannya. Melihat apa yang terjadi terhadap lukisannya, membuat hatinya sedikit galau dan menganggap dirinya gagal dalam melukis.
Sang murid langsung menemui gurunya, lalu mengadukan apa yang terjadi pada lukisannya. Sang guru menasehati muridnya sambil meminta kepada muridnya untuk menaruh kembali karya lukisnya esok hari di tempat yang sama dan di bawah lukisannya diminta untuk menulis kalimat "Silakan Anda lihat dan perbaiki atas kekurangan pada lukisan ini."
Sang murid pun menaruh kembali hasil lukisan terbaiknya lagi. Sang murid memperhatikan dari kejauhan. Sang murid tak melihat satu pun dari teman-temanya untuk memperbaiki kekurangan lukisan itu hingga sore.
Sang murid kembali kepada gurunya untuk menceritakan apa yang terjadi pada lukisan nya. Guru itu menasehati kepada muridnya
"Anakku, orang yang mencoba mencari kekurangan, kesalahan, dan aib kita itu terlalu banyak jumlahnya, sementara orang yang mencoba memperbaiki dan menutupi sangat jarang dan susah." Lebih lanjut guru itu berkata:"Beginilah kondisi sekarang betapa banyak orang yang pintar mengkritik atas kesalahan orang lain. Tapi, ia tak mampu memperbaiki dan memberikan solusinya."
Kisah di atas tentang lebih pandai menceritakan/mengumpat kekurangan dan kesalahan orang lain daripada menutupi dan memperbaikinya. Hal ini bisa kita jadikan pembelajaran dalam berselancar mengarungi samudera kehidupan ini.
Betapa banyak di antara kita, bahkan mungkin diri kita sendiri yang mencoba menceritakan kesalahan, kekurangan, dan aib teman, tetangga, dan bahkan saudara kita sendiri.
Mulut kita terkadang sulit untuk dikunci, sehingga di mana pun kita singgah tak lepas dari mengumpat kesalahan orang lain. Padahal dalam ajaran agama kita sudah mengetahui tentang bagaimana akibat dari mengumpat aib saudara sesama. Setiap kali kita mengumpat setiap itu pula kita memperoleh keburukan dari orang yang diumpat.
Kita lebih pandai mengumpat kesalahan saudara kita daripada mencegah, memperbaiki dan menutup rapat-rapat kesalahan saudara kita. Kita juga lebih pandai mengkritik kesalahan orang lain daripada memberikan solusi yang terbaik.
Demikian lebih baik kita diam daripada kita tak mampu berkata yang memberikan manfaat dan memberikan solusi yang terbaik. Jadilah orang yang mampu memperbaiki dan menutupi kekurangan, kesalahan, dan aib orang lain.
Cakung, 28 Oktober 2023.
Komentar
Posting Komentar