Teknik Menulis Fiksi

Teknik menulis fiksi

Cing Ato
#BelajarMenulisFiksi 

Rabu, 06 September 2023. Penulis belajar menulis fiksi bersama komunitas Tinta Langit dengan narasumber Farsha Bila. Beliau merupakan alumni dari komunitas Tinta Langit. Materi pada pertemuan kedua membahas tentang Fremis, Alur, dan Gaya Menulis.

Sebelum beliau menjelaskan tentang materi tersebut di atas, beliau menjelaskan tentang bekal yang harus dimiliki oleh seorang penulis fiksi. Ada lima bekal dalam menulis fiksi,yaitu: kemauan, kepekaan, pengalaman, pengetahuan, dan kreativitas.

Di samping bekal yang harus dimiliki seorang penulis fiksi, juga yang tak kalah pentingnya, yaitu pesan apa yang mau disampaikan?

Tahapan pertama dalam teknik menulis fiksi adalah Tentukan Fremis dan mengembangkan. 

Apa si premis itu? Beliau memaparkan bahwa premis adalah gabungan dari ke empat komponen dari sesuatu yang ada dalam menulis fiksi. Keempat premis itu adalah tokoh, keinginan, hambatan, dan ending.

Beliau pun memaparkan satu persatu tentang premis itu.

Tokoh , dalam menentukan tokoh ini perlu diketahui beberapa hal, yaitu: Siapa tokohnya?, namanya siapa?dari mana asalnya?, sifatnya seperti apa?,  latar belakangnya seperti apa?, dan lain-lainnya.

Keinginan, seorang penulis fiksi juga harus menentukan terlebih dahulu keinginan dari seorang tokoh. Seperti, tokoh ini keinginannya apa? Yang hendak dicapai apa? Apa yang ingin dimiliki saat ini atau dialami saat ini?

Hambatan, tulisan semakin menarik jika didalamnya terdapat unsur hambatan yang bisa menimbulkan sebuah konplik. Jika tidak ada hambatan dalam tulisan fiksi, tulisan itu seperti jalan tol lurus saja dan biasa-biasa saja. Justru dihambatan ini tulisan itu semakin menarik. Seperti, apa yang bikin tokoh ini tidak dapat memiliki keinginannya saat itu juga. Mungkin karena hambatan dari dirinya atau lingkungannya.

Ending, tulisan fiksi biasanya ada penyelesaiannya dari sebuah tulisan atau disebut juga dengan istilah ending. Biasanya ada ending menyenangkan dan ada juga sebuah menyedihkan. terserah penulis apakah tokoh ini bisa mendapatkan keinginannya atau tidak. Semuanya berproses disepanjang hingga mencapai ending.

Contoh alur POV.
Tokoh: Sari merasa tidak cukup cantik untuk dipromosikan sebuah jabatan 
Keinginan: Sari ingin menjadi cantik untuk dipromosikan dan sari ingin operasi agar menjadi cantik 
Hambatan: Operasinya berujung komplikasi 
Ending: Sari terpaksa menerima kondisi barunya

Sumber premis.
Dalam menulis fiksi sumbernya bisa diambil dari mana saja. Biasanya sumber di ambil dari pengalaman diri sendiri, pengalaman orang lain, buku, film, lagu, puisi, dan lain-lain.

Cara mengembangkan premis. 
Ada beberapa cara pengembangan premis, diantaranya, yaitu: Curah pendapat (Brainstorming), Pengelompokkan, dan Menulis cepat

Mengembangkan premis menjadi alur. Dalam pengembangan ini ada tiga jenis, yaitu: Alur maju, alur mundur, dan alur gabungan.

Tahapan Alur.
Dalam tahapan Alur ini harus ada runtutan yang harus ditulis secara runtut. Seperti, pengenalan, konplik, krisis, klimaks, dan
penyelesaian.

Tahapan Peristiwa. 
Untuk memudahkan dalam menulis fiksi juga dikenal dengan istilah tahapan menulis yang hendak kita tuangkan dalam sebuah tulisan. Tentunya agar cerita dalam tulisan menjadi runtut dan mudah untuk menulisnya.

Gaya Bercerita.
Dalam menulis cerita banyak gaya yang sering penulis pakai dalam penulisan. Misalnya, gaya dramatikal /lebih banyak dialog, buku harian, berbalas pantun, kesaksian-kesaksian dari tokoh lain, sudut pandang dari tokoh lain, dan cerita berbingkai (cerita dalam cerita)

Demikian bagaimana teknik menulis fiksi yang disampaikan Narasumber Farsha Bila. Semoga, bermanfaat.

Cing Ato
Guru Blogger Madrasah 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana