Memanfaatkan Waktu Libur Semester untuk Permohonan Operasi Lubang Pada Leher Bekas Trakeastomi.

Memanfaatkan Waktu Libur Semester untuk Permohonan Operasi Lubang Pada Leher Bekas Trakeastomi.

Cing Ato
#Sarapan Pagi dengan Menulis

Senin, 03 Juli 2023 mencoba mendatangi RSU Pekerja yang berlokasi di jalan Tipar Cakung dalam Kawasan Berikat Nusantara atau lebih dikenal dengan istilah Bulog.

Dua tahun yang lalu penulis pernah dioperasi di Rumah Sakit Islam Sukapura tidak jauh dari Rumah Sakit Umum Pekerja. Namun, sayang baru dua hari operasi jahitan jebol alias benang jahitan putus, diakibatkan oleh batuk yang terus-menerus. Pada saat itu penulis sedang puasa Ramadan.

Sejak itu penulis tidak dioperasi ulang, hanya dokter bilang ingin membuatkan surat rujukan ke RSCM. Penulis menolak dan membiarkan. Penulis hanya berharap lubang bisa tertutup dengan sendirinya.

Walau jahitan jebol tetapi, sudah tertutup sebagian besar. Hanya meninggalkan setitik kalau kata dokter THT  Rumah Sakit Pekerja.

Walau hanya setitik, ketika batuk atau bicara akan keluar udara dan air sekutum. Kalau penulis mengajar leher harus ditutup dengan kapas lalu diperban. Setiap hari harus dibersihkan dengan minyak zaetun.

Liburan ini mencoba ke rumah sakit untuk ditutup. Mumpung sedang liburan, penulis manfaatkan. Mudah-mudahan Rumah Sakit Umum Pekerja bisa menangani.

Penulis dan istri meluncur ke RSU Pekerja. Sesampai di sana penulis mendaftar ulang, sebelumnya istri penulis sudah mendaftar di pagi hari. Kebetulan jadwal praktik dokter pukul 12.00-14.00 WIB.

Tetap pukul 13.00 penulis masuk ke ruang praktik dokter THT. Dokter pun bertanya tentang apa yang dialami penulis. Setelah panjang lebar dokter agak keberatan untuk menangi operasi lobang yang ada di leher penulis. Karena, sebelumnya penulis sudah ditangani oleh dokter THT Rumah Sakit Islam. Atas saran beliau sebaiknya penulis kembali kepada dokter THT Rumah Sakit Islam. Penulis dan istri menyerahkan sepenuhnya kepada dokter. Dokter lalu membuat rujukan ke Rumah Sakit Islam Sukapura.

Setelah surat rujukan jadi, rencana penulis ingin langsung ke Rumah Sakit Islam Sukapura. Tetapi, kata resepsionis RSU Pekerja tidak bisa dalam satu hari dua pengobatan apalagi dua rumah sakit.

Penulis pulang, sambil menuju rumah istri langsung menghubungi bagian pendaftaran online ke Rumah Sakit Islam Sukapura. Pendaftaran pun diterima. Untuk Rumah Sakit Islam Sukapura untuk berobat ke sana harus mendaftar satu hari sebelum berobat.

Ketika berobat, satu jam sebelumnya sudah hadir di Rumah Sakit Islam Sukapura. Kebetulan jadwal praktik dokter THT ada pada hari Rabu pukul 17.00-19.00 WIB.

Penulis berangkat dari rumah setelah salat Ashar sekitar pukul 15.30 WIB. Lebih dari itu sepanjang jalan Tipar Cakung seringkali macet. Karena, banyak titik kemacetan di sepanjang Jalan Tipar Cakung. Terutama di pintu gerbang perumahan Sedayu, jembatan tinggi, dan rumah susun Kober.

Biasanya sesampainya di Rumah Sakit sudah banyak antrian pasien, sementara dokternya terkadang terlambat. Sambil nunggu dokter penulis tidak menyia-nyiakan waktu. Penulis manfaatkan untuk menulis apa saja yang penulis bisa, sampai suster memanggil penulis untuk masuk ke ruang dokter.

Untuk melaksanakan operasi, banyak persyaratan yang penulis harus lalui, mulai cek darah, cek jantung, dan cek vaksin
Untuk cek vaksin tidak ditanggung oleh BPJS. Lumayan membayarnya. Waktu operasi pertama saja penulis harus membayar cast sebesar sembilan ratus ribu rupiah. Mungkin, untuk operasi kedua tidak ada cek vaksin lagi.

Setelah dinyatakan aman, penulis harus diopname selama dua hari, satu hari sebelum operasi diwajibkan untuk berpuasa.

Pada hari tindakan, penulis dimasukkan ke ruang operasi/tindakan. Semua pakaian dilucuti, lalu tubuh ditutupi selembar kain dari rumah sakit.

Seluruh tubuh diikat agar tidak menggangu jalanya operasi. Penulis dipinta untuk menghirup uap bius hingga dua kali. Selanjutnya penulis tidak sadarkan diri. Baru sadar setelah penulis berada di ruang khusus.

Sedikit-demi sedikit penulis mulai sadar, penglihatan agak samar-samar, selanjutnya terlihat jelas apa yang ada di depan penulis. Penulis melihat tulisan agak besar di dinding  yang berada di depan penulis. Penulis pun membacanya"Alhamdulillah, saya sudah sadar".

Suster penjaga menghampiri penulis, untuk memastikan penulis sadar, suster memanggil penulis"Pak Suharto" penulis menjawabnya"Iya, Suster."

Penulis lalu dipindahkan ke ruang asal penulis. Tunggu sehari dua hari penulis diperbolehkan pulang ke rumah.

Begitulah proses operasi di rumah sakit Islam Sukapura Jakarta Utara.

Mudah-mudahan, operasi yang kedua ini Allah SWT mudahkan dan lubangnya rapat kembali. Aamiin yaa rabbal a'lamin 🤲

Cakung, 5 Juli 2023



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana