Menjadi Guru Sahabat

Menjadi Guru Sahabat (29)
KMAC-29

Cing Ato
#AndaKabelGuruyangMana?
#KarenaMenulisAkuCeria

Sahabat merupakan orang yang sangat urgen dalam hidup ini. sahabat yang selalu berada di samping kita baik tatkala kita sedang bersuka cita maupun Sedang berduka cita.

Sahabat itu berbeda dengan teman. Seorang teman akan berada di samping kita tatkala kita sedang berada dan berkuasa. Namun, tatkala kita tak berada dan berkuasa satu persatu mereka akan mundur teratur untuk menjauh dari kita. Bahkan akan hilang dari pandangan kita. 

Seorang teman itu laksana semut dan gula. Jika ada gula maka tidak perlu dipanggil itu semut mereka akan mengerubungi gula itu. Namun, jika gula itu sudah tidak ada, segerombolan semut itu hilang entah ke mana.

Sahabat laksana pohon, rindangnya akan menaungi kita tatkala kita sedang kepanasan terkena sinar mentari. Lebatnya buah akan memberi makan tatkala kita sedang kelaparan. Batangnya akan melindungi diri kita dari tiupan angin.

Itulah gambaran seorang sahabat, ia akan mensupport ketika kita sedang berjuang. Ia akan berempati takkala kita sedang terkena musibah. Ia menyayangi kita dalam suka dan duka. Ia adalah tempat curhat ketika kita sedang ada masalah dan ia akan memberikan jalan keluar dari permasalahan yang sedang kita hadapi.

Terus bagaimana dengan guru sahabat? Apakah sama dengan sahabat pada umumnya?

Guru sahabat tak ubahnya dengan sahabat pada umumnya. Namun, kalau sahabat pada umumnya biasanya mempunyai kesetaraan dalam hobi dan pekerjaan yang dilakukan. Berbeda dengan guru, ia seorang pengajar, pendidik, dan pelatih. Namun, guru sahabat karakternya tidak jauh beda, karena nilai-nilai yang dimiliki seorang sahabat bersifat universal.

Guru sahabat tidak hanya sebagai seorang yang bertugas mentransfer ilmu pengetahuan saja, bahkan lebih dari itu, menjadi sahabat terhadap siswanya. Guru sahabat tak menjaga jarak kepada siswa. Ia selalu membaur di tengah-tengah siswanya. Ia senang mendengarkan cerita-cerita dari para siswa. 

Kedekatan seorang guru kepada para siswa tak membuat para siswa sungkan terhadap gurunya, sehingga para siswa berani untuk bertanya tentang materi pelajaran atau permasalahan kesulitan dalam belajar. 

Guru sahabat selalu memberikan solusi bagi siswa yang sedang punya masalah dalam belajar. Guru sahabat juga mempunyai sifat menyayangi, simpati, empati, tidak ada jarak, dan tempat curhat para siswa. 

Tentunya guru sahabat tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keprofesionalannya sebagai seorang guru yang harus digugu dan ditiru.


Cakung, 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana