Menjadi Guru Peduli

Menjadi Guru Peduli

KMAC YPTD ke-39

Cing Ato

#AndaLabelGuruyangMana?

#KarenaMenulisAkuCeria

Suatu hari seorang guru melihat tumpukan kayu kusen bekas bangunan sekolah bertumpuk tersandar di dinding belakang sekolah. Guru itu melihatnya kurang tepat penempatannya, karena merusak pemandangan dan menutup akses jalan.

Awalnya guru itu berdiam saja. Namun, semakin hari lantai semakin kotor dan sampah terus bertambah. Seperti tidak ada yang peduli.

Pada saat hari yang lain ada salah satu teman guru hendak mengambil air wudhu. Kebetulan tumpukan kayu kusen itu posisinya antara gedung kelas dengan masjid. Teman guru itu pun berkata sambil menutup hidungnya, “Kok, bau sekali.” Guru itu mendengar perkataan temannya. Hal itu terjadi karena kurang pedulinya office boy dan unsur pimpinan yang berwenang.

Langsung saja guru itu memberitahukan dan menge-share foto kondisi itu dengan dibubuhi tulisan. Langsung pihak sekolah sigap dengan mengerahkan seluruh office boy untuk memindahkan dan membersihkan. Akhirnya pemandangan yang tidak sedap dipandang mata itu sirna. Bau pun hilang dan para siswa bisa mengakses jalan itu.

Pada saat hari yang lain guru itu melewati WC guru dan murid, guru itu mencium bau yang tidak sedap terbawa angin. Terkadang bau itu mengganggu orang ibadah salat khususnya ibadah salat Jum’at. Ketika pintu WC terbuka sedikit saja bau itu langsung menyebar dan menusuk hidung, para jamaah terpaksa pindah tempat, karena tidak kuat menahan bau tak sedap dari WC. Guru itu pun nge-share ke group kembali. Keesokan harinya bau pesing berubah menjadi wangi.

Sekilas kisah merupakan gambaran sebuah ketidakpedulian dan peduli terhadap lingkungan kerja. Bisa kita jadikan pelajaran dalam mengarungi samudera kehidupan ini.

Terkadang ada guru yang kurang begitu peduli dengan lingkungan sekitarnya. Masa bodo dan tidak mau tahu tentang apa yang terjadi. Baginya adalah kerja sesuai tupoksinya, selesai tupoksi pulang.

Kepedulian guru sangat diharapkan di setiap sekolah. Sekolah merupakan rumah kedua bagi guru. Jika guru ingin rumahnya bersih dan indah, begitu juga sekolah butuh kebersihan dan keindahan.

Peduli bukan berarti mencapuri urusan kerja orang lain, tetapi hanya sekedar mengingatkan akan tanggung jawab.

Pengertian Peduli

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia peduli adalah mengindahkan; memperhatikan; menghiraukan: contoh, mereka asyik memperkaya diri, mereka tidak peduli orang lain yang menderita.

Peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan di sekitar. Lebih luasnya peduli merupakan sikap keberpihakan diri seseorang terhadap persoalan atau masalah yang ada di lingkungan sekitar.-http://lab.unnes.ac.id.

Jadi peduli adalah sikap turut memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap lingkungan di mana ia bekerja.

Sementara kebalikannya adalah tidak peduli, yaitu: bersikap masa bodo terhadap apa yang terjadi di lingkungan tempat kerjanya.

Guru Peduli

Guru peduli adalah guru yang mempunyai kepribadian yang yang sangat baik. Ia selalu respect terhadap apa yang seharusnya ia lakukan sebagai warga sekolah. Ia tidak membiarkan atau masa bodo terhadap apa yang terjadi.

Guru peduli bekerja sepenuh hati tidak mengharapkan imbalan atau jabatan. Ia bergerak karena panggilan hati. Baginya hidup harus bermanfaat untuk orang banyak.

Guru peduli adalah guru yang mulia melebihi keprofesionalannya. Bekerja sepenuh hati walau terkadang harus menerima nyinyiran yang tidak menyenangkan hati.

Guru peduli adalah guru proaktif terhadap program-program sekolah. Tanpa digerakkan ia bergerak dengan sendirinya.

Guru peduli adalah guru yang selalu memikirkan bagaimana caranya mencerdaskan peserta didiknya agar menjadi peserta didik yang unggul baik bidang akademik maupun yang lainnya.

Guru peduli adalah guru selalu aktif menyumbangkan ide-ide cemerlang guna kemajuan sekolah.

Guru peduli adalah guru yang tidak berdiam diri melihat ketidakberesan apa yang terjadi di lingkungan sekolah.

Guru peduli adalah guru yang bukan ingin mencampuri urusan warga sekolah lainnya. Tapi, ia sekedar mengingatkan warga sekolah akan tanggung jawabnya.

Demikian sekilas gambaran tentang guru peduli yang bekerja dengan sepenuh hati, tidak mengharapkan imbalan apa lagi jabatan. Baginya hidup ini harus bermanfaat untuk orang banyak.

Cakung, 21 Maret 2023

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana