Menjadi Guru Luar Biasa (21)

Guru Luar Biasa
KMAC-21

Cing Ato
#KarenaMenulisAkuCeria
#AndaLabelGuruyangMana?

Sering kita mendengar sebuah ungkapan kalimat"Luar biasa" yang ditujukan kepada seseorang atau sekelompok orang atas apa yang terjadi dan dilakukan.

Ungkapan kekaguman itu tidak keluar tanpa ada sesuatu sebab keluarbiasaanya. Biasa kalimat itu keluar ketika kita melihat prestasi yang telah dilakukannya melebihi orang kebanyakan.

Banyak kisah keluarbiasaan seseorang yang kita dengar dan kita lihat. Contoh, keluar biasaan pak Ciptono seorang guru luar biasa dari kota Semarang. Bagaimana ia membangun pendidikan luar biasa dimulai dari garasi mobil lalu menjadi cikal bakal sekolah luar biasa Semarang.

Didikasihnya yang luar biasa sebagai guru sekolah luar biasa. Mendidik para siswa luar biasa dengan pendekatan hati. Dengan berlandaskan kesabaran, keikhlasan, ketelatenan, dan semangat yang luar biasa dalam mendidik para siswa luar biasa menghantarkan beliau menjadi guru berprestasi, kepala sekolah, ketua yayasan, Nara sumber Nusantara, dan berbagai jabatan lainnya.

"Sejak kecil saya memiliki keinginan untuk bisa berarti dan memberi arti bagi orang lain. Hal itu saya peroleh dari seorang guru mengaji yang memberi nasihat bahwa sebaik-baik manusia adalah mereka yang memiliki arti bagi orang lain," ujar pak Ciptono.

Beliau pantas mendapatkan label guru luar biasa yang sebenarnya. Kenapa demikian? Karena beliau berhadapan dengan para siswa yang luar biasa. Di mana tidak semua guru mampu melakukannya.

Itulah salah satu contoh dari seorang sekaligus guru luar biasa. Tidak semua orang yang bisa seperti beliau.

Terus seperti apa guru luar biasa yang dilakukan oleh orang guru kebanyakan.
Setidaknya ada beberapa yang bisa dikatagorikan ke dalam guru luar biasa. Di antaranya, yaitu:

Pertama, Kreatif dan inovatif. Sebagai mana  pak Ciptono selalu mempunyai ide-ide kreatif untuk membangun image positif kepada masyarakat bahwa anak-anak yang dilahirkan dalam keterbatasan mempunyai potensi. Mereka bukan untuk dikasihi, tetapi diberdayakan sesuai potensi yang mereka miliki. Mereka bukan puntung-puntung rokok yang ditaruh di tong sampah, tetapi mereka permata bertabur lumpur. Butuh uluran orang lain untuk mengambil(Memunculkan)mutiara (potensi) itu.  Untuk memunculkan butuh ide-ide kreatif dan inovatif.

Kedua, menciptakan sang pembelajar. Guru bukan semata mentransfer pengetahuan semata kepada para siswa saja. Tetapi, ada yang tak kalah penting dan ini sebuah keharusan. Jika, ini gagal. Gagallah guru menjadikan dirinya sebagai seorang guru. Apa itu? Menciptakan para siswa menjadi sang pembelajar.

Ketiga, berprestasi. Guru yang berprestasi bukan guru kebanyakan. Guru berprestasi guru yang selalu menantang badai. Mempunyai sejuta jurus untuk menghadapi tantangan. Di saat guru lain diam, ia bergerak. Di saat guru lain berhenti, ia berjalan. Dan wajar ia menjadi guru luar biasa.  Setidaknya dengan prestasinya bisa menginspirasi dan menggerakkan para siswa dan teman guru lainnya.

Keempat, Ada hasil karya. Guru harus mempunyai sebuah karya, entah menciptakan alat atau media pembelajaran terbaru yang belum ada sebelumnya. Atau hasil karya yang lain seperti, karya tulis baik karya tulis ilmiah atau non ilmiah. Setidaknya menjadikan hasil karya itu mampu membuat orang lain berkata luar biasa. Selanjutnya mereka bergerak mengikutinya.

Demikian guru luar biasa adalah guru yang selalu mempunyai ide-ide berlian, kreatif, inovatif, berprestasi, menciptakan sang pembelajar, dan menghasilkan sebuah karya.

........... 
Sumber:
Drs Ciptono & Ganjar Triadi Budi Kusuma, S.Pd., Guru Luar Biasa, Yogyakarta:PT Bentang Pustaka, 2010.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana