Guru Zona Nyaman
Guru Zona Nyaman
KMAC-9
Cing Ato
Guru Blogger Madrasah
#KarenaMennulisAkuCeria
Pernahkah Anda mendengar istilah guru zona nyaman? Pasti Anda pernah dengar bukan! Penulis pun pernah mendengar, ketika penulis sedang mengikuti pelatihan. Sering narasumber memunculkan istilah guru zona nyaman. Apa si sebenarnya yang dimaksud dengan guru zona nyaman? Terus apa yang dilakukan oleh guru zona nyaman? Lalu bagaimana agar bisa keluar dari zona nyaman?
Apa si guru zona nyaman itu?
Istilah “zona nyaman” pertama kali dipopulerkan oleh Alasdair White, seorang pencetus teori manajemen bisnis pada tahun 2009.
Menurutnya, zona nyaman adalah keadaan saat segalanya terasa akrab dan mudah sehingga Anda tidak mengalami banyak stres.-hellosehat.com
Hidup pada zona nyaman hidup yang santai, tidak ada beban, dan tidak ada tekanan. Yang dikerjakan hanya sebatas rutinitas dan bersifat stagnan.
Bagi mereka yang berada pada pusaran zona nyaman hidupnya takkan berubah dan berkembang.
Biasanya mereka menolak hal-hal yang baru, sekalipun yang baru itu baik. Baginya hal yang baru mengganggu kenyamanan yang sudah menjadi rutinitas.
Guru zona nyaman merupakan guru yang tidak menghendaki sebuah perubahan. Perubahan baginya sebuah penyiksaan yang membuat mereka stres.
Apa si yang dilakukan guru zona nyaman?
Guru zona nyaman tetap melakukan aktivitas sehari-hari sebagaimana yang lainnya, hanya saja melakukan sesuatu tindakan rutinitas sehari-hari. Dari tahun ke tahun yang dikerjakan itu-itu saja. Datang ke sekolah, mengajar, dan lalu pulang. Tidak ada aktivitas yang berbeda. Tidak ada yang ditambah dan tidak ada yang dikurang. Jalan ditempat tak bergeser sedikit pun.
Dunia terus berubah, guru zona nyaman tetap pada tempat semula. Ada istilah yang sering diucapkan oleh orang dari sebuah ungkapan iklan minuman, "Apapun makanannya, minumnya tetap teh botol Sosro"
Bagaimana agar bisa keluar dari zona nyaman?
Banyak cara bisa dilakukan bagi yang ingin keluar dari zona nyaman. Di antaranya, yaitu:
Pertama, upgrade diri. Untuk keluar dari zona nyaman seorang guru harus meng-upgrade diri untuk memantaskan diri menjadi guru yang terbaik. Caranya, perbanyak mengikuti pelatihan-pelatihan pengembangan diri yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Setidaknya dari pelatihan akan merubah mindset guru tersebut.
Kedua, update diri. Seorang guru harus pandai beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Setiap detik dunia ini berubah, tentunya akan berdampak pada seluruh sektor kehidupan, tak tertinggal pula dunia pendidikan.
Guru akan dihadapkan pada sesuatu yang baru dan tidak boleh tidak guru harus meng-updatenya agar tidak tergilas dengan perkembangan zaman.
Contoh, kini era digitalisasi semua akses kehidupan menggunakan digital. Guru harus mengusai teknologi digital. Jika, tidak guru itu akan tertinggal dan bahkan akan ditinggalkan oleh keadaan.
Ketiga, mempunyai tekad kuat untuk berubah. Keluar dari zona nyaman memang beresiko. Hidup tidak santai sebagaimana pada era zona nyaman. Lelah itu pasti dalam proses menuju perubahan. Stress itu pasti akan datang menghampiri saat berhadapan dengan kesulitan. Karena mempunyai tekad yang kuat, semua itu teratasi. Yang pada gilirannya indah pada saatnya.
Keempat, berteman dengan guru yang berprestasi. Pada setiap sekolah, pasti ada satu atau dua guru yang berprestasi. Coba berteman dan belajar dengannya. Setidaknya sedikit banyak akan merubah mindset kita. Jika kita berteman dengan seorang yang berprestasi, maka kita yang keduanya.
Tidak perlu malu atau gengsi untuk belajar, jangan kita sia-siakan kesempatan itu, karena kesempatan tidak datang ke dua kalinya.
Jangan pandang tua atau muda, kalau ia lebih unggul dari kita belajarlah dengannya.
Demikian guru zona nyaman tidak menghendaki sebuah perubahan. Perubahan membuatnya tidak nyaman. Guru zona nyaman akan menghambat kemajuan. Sulit rasanya lembaga pendidikan akan maju, jika mendapatkan seluruh gurunya pada kondisi zona nyaman.
Cakung, 19 Februari 2023.
Komentar
Posting Komentar