Guru Pembelajar
Guru Pembelajar
KMAC-13
Cing Ato
Guru Blogger Madrasah
#KarenaMenulisAkuCeria
#AndaLabelGuruyngMana?
Hidup tidak stagnan, hidup itu dinamis. Karena dinamis terjadilah sebuah perubahan. Namun, tidak semua gerak mengalami perubahan. Seperti jarum jam ia selalu bergerak, tetapi bergerak memutar kembali ke asal dan terus seperti itu.
Tak ubahnya seperti seorang guru. Ada guru seperti jarum jam, ia bergerak, tetapi bergerak kearah yang sama dan dari tahun ke tahun yang dilakukan itu-itu saja dan tidak ada perubahan.
Sementara perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang semakin canggih. Tentunya Perkembangan itu disebabkan adanya usaha untuk terus belajar, belajar, dan belajar.
Menjadi Guru pembelajar sebuah keharusan. Ketika guru tidak belajar, maka hilanglah nilai keguruannya. Banyak didapati dalam sebuah sekolah dari sekian gurunya, jarang membaca buku. Bahkan tidak ada sama sekali.
Belajar tidak terbatas ruang dan waktu. Belajarpun tidak terbatas kepada deretan gelar. Islam mengajarkan umatnya untuk terus belajar sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW, "Menuntut ilmu itu dimulai dari buaian hingga liang lahat." Artinya tidak ada batas untuk menuntut ilmu, kecuali kematian.
Begitu juga dengan guru, tidak boleh berhenti untuk belajar. Kalau gurunya malas belajar, bagaimana dengan siswa-siswinya. Terkadang sangat ironi sekali, sering guru mengingatkan kepada siswa-siswinya untuk senantiasa belajar. Namun, gurunya sendiri jarang belajar dan mengembangkan keilmuannya. Terutama dalam hal membaca buku.
Sering sekali kita membaca, guru adalah ujung tombak sebuah bangsa. Jika, gurunya rapuh maka, rapuh pula sebuah bangsa. Jika, gurunya sang pembelajar. Maka, akan tercipta sebuah peradaban yang tinggi.
Ciri-ciri Guru Pembelajar
Ada beberapa ciri-ciri guru pembelajar, di antaranya, yaitu:
Pertama, selalu bersyukur. Guru yang selalu bersyukur akan mengetahui eksistensi dirinya sebagai seorang guru yang harus menjadi role model. Ia akan terus berusaha menjadi yang terbaik di depan para siswa dan rekan guru yang lain.
Kedua, merasa masih kurang. Guru yang merasa kurang akan ilmu, ia akan terus berusaha belajar meningkatkan keilmuannya. Entah ilmu yang berkaitan dengan mata pelajaran yang ia emban, maupun ilmu yang lainnya.
Sering penulis jumpai, beberapa teman guru masih belajar dan berguru kepada seorang guru. Padahal ia adalah seorang guru yang banyak siswa-siswinya. Baik diwaktu libur sekolah, maupun malam hari ia keluar dari rumah hanya untuk menuntut ilmu.
Ketiga, meningkatkan prestise dan prestasi. Guru yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kepribadian diri maupun kualitas akademik. Guru tersebut terus berusaha menjadi yang terbaik dalam sikap dan perilaku. Juga terus berusaha belajar pada strata yang lebih tinggi. Baginya pendidikan adalah nomor wahid.
Keempat, meng-update diri. Guru Pembelajar terus meng-update perkembangan ilmu pengetahuan kekinian. Ia selalu belajar mencoba ilmu pengetahuan kekinian. Sehingga ia terus eksis sebagai seorang guru pembelajar.
Demikian guru pembelajar adalah guru yang tak pernah berhenti belajar dalam rangka memantaskan diri menjadi guru yang terbaik.
Cakung, 23 Februari 2023
Komentar
Posting Komentar