Guru Killer

Guru Killer

KMAC-10

Cing Ato
Guru Blogger Madrasah
#KarenaMenulisAkuCeria


Waktu kuliah sering mendengar istilah killer yang disandingkan kepada seorang dosen. Bagi mahasiswa yang berhadapan dengan dosen killer agak sedikit stress. Permasalahannya banyak sekali peraturan yang dibuat oleh dosen killer. Proses belajar agak sedikit kaku dan tidak enjoy. 

Guru tak ubahnya seperti dosen, hanya beda nama dan strata mengajarnya. Namun, dewasa ini masih adakah  didapati guru killer? Apa si sebenarnya guru killer dan bagaimana cara untuk menghadapi guru killer?

Setiap manusia berbeda watak atau karakter, begitu juga seorang guru. Setiap guru mempunyai watak masing-masing.  Guru killer bukan berarti guru itu tidak baik, hanya saja berbeda pendekatannya dalam proses kegiatan belajar. Semua yang guru lakukan kepada siswanya bermuara pada satu tujuan, yaitu mencerdaskan para siswa.

Apa itu guru killer?

Guru killer itu identik dengan guru galak dan gampang marah. Para siswa tidak bisa berkutik dibuatnya. Jika, ada kesalahan akan bermasalah pada nilai.

Killer berasal dari bahasa Inggris yang berarti pembunuh. Pembunuh sifatnya mematikan sesuatu yang hidup dan bergerak. Artinya tidak memberi gerak kebebasan. 

Dengan demikian guru killer adalah guru yang membatasi kebebasan--bersantai, malas belajar, membuat gaduh, semau gue, dan lainnya --para siswa dalam proses kegiatan pembelajaran. 

Guru killer kalau kata anak sekarang guru yang tidak gaul alias kaku. 

Ciri-Ciri Guru Killer

Ada beberapa ciri-ciri yang dikatagorikan ke dalam guru killer. Di antaranya, yaitu:

Pertama, Judes/jutek. Berpenampilan raut wajahnya judes alias jutek sehingga para siswa kurang menarik melihatnya. Bahkan, para siswa malas bertanya ketika dalam proses kegiatan pembelajaran. 

Kedua, humoris tapi mudah marah. Guru yang humoris ketika berhadapan kepada para siswa, tetapi jika siswa salah sedikit atau sedikit gaduh langsung marah-marah.
Para siswa serba salah, diam kena marah. Akhirnya ikut tertawa saja dari pada terkena marah.

Ketiga, sering memberikan pekerjaan menumpuk. Sering kita jumpai di lapangan masih ada guru yang sering memberikan pekerjaan rumah/tugas yang begitu banyak, namun terkadang tidak dikoreksi dengan baik. Sehingga terkadang siswa agak sedikit  tidak simpatik dengan guru itu.

Keempat, pelit nilai. Sulit sekali memberikan nilai kepada para siswa. Apalagi siswa tersebut ada masalah dengan guru itu, maka nilainya pasti akan terancam. 

Kelima, Bergaya scurity. Guru tipe ini membuat para siswa mati gaya. Kedisiplinan guru ini bisa diacungkan jempol, tapi para siswa mati kutu. Coba-coba para siswa melanggar, siap-siap saja menerima hukuman.

Keenam, Harus sama dengan buku teks. Kalau ulangan atau ujian, jawabannya harus sama apa yang tertulis di buku teks. Inilah yang terkadang membuat sedikit jengkel para siswa. Tidak memberikan kebebasan kepada para siswa untuk menggunakan bahasanya sendiri yang terpenting intinya sampai.

Demikian di antara tipe-tipe guru killer berdasarkan pengalaman dan hasil baca. Tentunya masih banyak lagi yang dilabelkan kepadanya. Namun, perlu diingat kembali bahwa guru killer bukan guru tidak baik, hanya saja pendekatan kepada para siswa berbeda dengan guru yang lain. 


Cilincing, 20 Februari 2023


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melangitkan Doa

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan