Pentingnya Menjaga Semangat Hidup
Pentingnya Menjaga Semangat Hidup
Oleh
Budi Idris
Labuhan batu Selatan
Sumatera Utara
#Aksara Sahabat
Kita boleh kehilangan segalanya, tapi tetap tinggalkan satu hal yang harus kita jaga dan kita miliki, yaitu Semangat Hidup.
Dalam tulisan kali ini saya ingin berbagi cerita seputar semangat hidup yang saya lihat dari rekan penulis Bapak Suharto--Guru MTsN 5 Jakarta-- yang kami sering panggil Cing ato.
Cing Ato sangat menginspirasi bagi kami para penulis pemula bagaimana tidak Cing ato mengalami kelumpuhan akibat penyakit langka Guillain Barre Sindrome (GBS) dan kesulitan menggunakan anggota tubuhnya bahkan untuk berjalan saja harus duduk di kursi roda namun bisa menerbitkan beberapa buku.
Menulis dikala sakit itu yang paling saya ingat saat pertama mendapatkan motivasi dari beliau, buku beliau sangat laris karena begitu menarik perjalanan hidup beliau sampai bisa menerbitkan buku.
Saya mengenal Cing ato dari komunitas belajar menulis Nusantara yang digagas oleh Bapak Dr. Wijaya Kusuma atau omjay.
Sering membaca tulisan beliau di dunia Maya akhirnya saat acara temu penulis Nusantara kemarin di Gedung Guru Nasional bertemu langsung dan bersua bertatap muka dan beliau memakai kursi roda.
Walau sakit saya melihat wajah beliau yang begitu bercahaya dan penuh semangat dalam mengikuti kegiatan sungguh sesuatu yang luar biasa.
Saya merasa malu memiliki badan yang sehat tapi tidak produktif dalam menulis apalagi menerbitkan buku yang kurang konsisten kalah dengan Cing ato.
Dalam kesempatan temu penulis Nusantara yang dilakukan di gedung guru saya pribadi memiliki misi untuk mengambil ilmu sebanyak mungkin dan mengambil inspirasi dari orang-orang hebat yang sudah berprestasi di daerahnya masing-masing.
Salah satu orang yang ingin saya temui adalah Cing ato dan Alhamdulillah, saya bertemu bercerita dengan beliau. Saya juga salah satu orang yang beruntung disuruh memilih salah satu buku yang beliau tulis untuk saya bawa pulang sebagai oleh-oleh pulang ke kampung halaman.
Semangat hidup itu kesimpulan dari apa yang saya lihat dari Cing ato, hanya semangat hidup yang mampu membuat beliau bertahan sampai saat ini.
Banyak orang yang pasrah dan menyerah di saat mendapat ujian sakit seperti yang dialami cing ato bahkan yang paling tragis penyakit tersebut menghantarkan orang menuju ajalnya.
Sungguh jarang orang seperti Cing ato mampu bertahan dan masih produktif dengan keterbatasan kalau bukan semangat hidup mungkin semuanya tidak akan terjadi.
Kita boleh kehilangan harta, kehilangan teman, kehilangan orang yang kita sayangi dan kehilangan apapun dalam hidup kita namun jangan sekalipun kita kehilangan semangat hidup.
Kehilangan semangat hidup akan mengakhiri segalanya, sekali kita kehilangan semangat hidup, maka dunia hanya tinggal kenangan. Jikapun tidak, maka kita akan menjadi mayat hidup yang sedang bergentayangan. Semoga, itu tidak terjadi kepada kita.
Belajar dari apa yang dilakukan Cing ato, menjadi sebuah inspirasi. Tidak ada yang mau sakit. Namun, jika takdir sudah mengharuskan demikian, maka menyerah bukan pilihan.
Mari kita terus berkarya dengan kondisi yang kita alami, jangan banyak berfikir, tapi berbuatlah dengan tidak menunda-nunda. Jangan pernah menyalahkan keadaan, karena terus menyalahkan tidak akan menghasilkan apapun.
Cing ato sudah memberikan inspirasi kehidupan bagi kita jangan pernah menyerah, kobarkan semangat dalam jiwa, melakukan apapun dengan apa yang kita bisa, jika kita yakin dan percaya segalanya akan menjadi mudah.
Tidak akan berubah nasib seseorang, jika ia tidak mau merubahnya.
Terima kasih untuk Cing ato yang membakar semangat saya untuk terus berprestasi terlebih untuk terus menulis.
Tak terasa datang dari jauh dari Kabupaten Labuhanbatu Selatan provinsi Sumatera Utara menuju gedung guru Jakarta. Lelah perjalanan terobati, karena bertemu orang-orang hebat yang sangat menginspirasi.
Salam
Komentar
Posting Komentar