Syarat Menulis Itu Mudah

Syarat Menulis Itu Mudah
Cing Ato
Guru Blogger Madrasah

Kamis, 19 0ktober 2022  penulis sambil makan malam mencoba mengikuti pelatihan menulis di komunitas gelombang ke -27 pertemuan ke-26.

Kebetulan narasumbernya seorang penulis senior bapak prof. Dr. Ngainun Naim guru besar IAIN Tulungagung Jawa Timur.

Beliau pernah membaca dan meresensi buku perdana saya GBS Menyerangku menulis ketika sakit dan juga memberikan kata pengantar di buku ke - 11 Kunci Kesuksesan Hidup.

Rasa bangga itu ada, kenapa demikian? Karena seorang prof mau menyempatkan diri untuk membaca dan meresensi tulisan dari seorang penulis pemula, yang tentunya tulisannya masih jauh dari kata sempurna. Kadang dalam hati bertanya "Aduh, jadi malu tulisan saya jelek."  

Saya salut dengan beliau, di tengah kesibukannya masih sempat -sempatnya membaca buku, menulis, dan meresensi buku. Bahkan memberikan ilmu pada pelatihan menulis malam ini. 

Pada pelatihan malam ini sesuai apa yang tertulis pada sebuah player, yaitu Menulis Itu Mudah. 

Beliau membuka pertemuan dengan sebuah pertanyaan, "Benarkah menulis itu mudah? Jawabannya relatif dan bersyarat. Relatif itu tidak selamanya mudah dan bersyarat artinya jika syarat tak terpenuhi ya, tidak mudah lagi,"jelas beliau.

Tulisan banyak macam jenisnya dan tidak semua orang bisa. Artinya ada orang yang dengan mudah menulis tulisan ilmiah. Namun, sulit menulis tulisan fiksi.

Sebaliknya  mudah menulis fiksi, tetapi sulit ketika menulis tulisan ilmiah.Terus bagaimana agar menulis itu mudah? Tulis saja yang kita bisa dan kuasai. Mulailah menulis yang ringan-ringan tentang apa yang kita lakukan sehari-hari. 

Jelasnya beliau memberikan beberapa syarat agar menulis itu mudah, yaitu:

Pertama, adanya Motivasi. Bangun motivasi diri agar gemar menulis. Tidak perlu takut jelek, takut dinyinyir, takut tidak dibaca orang atau takut dibaca para ahli. Pokoknya buang jauh-jauh rasa takut itu dan motivasi diri untuk giat menulis secara berkesinambungan.

Kedua, meyakini bahwa menulis itu anugerah. Tidak semua orang mau dan bisa menulis.  Andaikan bisa dan mau menulis, itu merupakan sebuah anugerah. Ada yang bisa, tetapi tidak mau menulis atau ada yang mau menulis, tapi tidak bisa menulis. 

Ketiga, menulis memberikan banyak keajaiban dalam kehidupan. Dahulu beliau hidup susah sampai-sampai S1 saja mau drop out gegara paktor ekonomi. Namun, sekarang beliau menjadi guru besar di sebuah lembaga pendidikan tinggi negeri. Ini merupakan sebuah keajaiban dari menulis.

Keempat, jangan mudah menyerah.  Orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang pantang menyerah. Halang rintang dihadapi dengan kesabaran, ketekunan, konsisten, dan tetap fokus pada tujuan. Begitu juga sebagai seorang penulis, pasti ada hambatan dalam proses menuju sebuah tujuan.

Kelima, jejaring. Membuka dan memperluas jejaring kepada siapa saja yang sama visi dan misinya. Bisa lewat group-group menulis. Dari jejaring itulah akan banyak memperoleh informasi tentang apa yang kita inginkan. 

Contoh, penulis sendiri. Hampir semua buku yang diterbitkan adalah hasil dari jejaring. Dengan banyak jejaring akan mempermudah dan mempercepat kesuksesan yang diimpikan. 

Demikian beberapa syarat yang harus ada agar menulis itu menjadi mudah menurut Prof. Dr. Ngainun Naim dalam sebuah pelatihan yang penulis ikuti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana