Kesurupan Akbar

Kesurupan Akbar

Cing Ato
Guru Blogger Madrasah
#CeritaMistisDibalikmegahnyagedungmtsn5Jakarta.

Ketika mentari sepenggalan naik dari peraduannya, nampak alam sekitarnya bersebab semburat cahaya yang menerobos pada sela-sela dedaunan.

Sekelompok guru dan semua murid berkumpul di tengah lapang seperti ingin ada hajatan besar. Aku tak tahu akan ada acara apa? Aku diam saja dan sibuk dengan qawaiku. 

Kuperhatikan semua murid membawa Al-Qur'an lalu membacanya dengan dipimpin seorang guru yang ilmunya lebih banyak dariku. Aku hanya diam saja, karena tidak ada pemberitaan sebelumnya.

Tapi, hatiku terusik juga ingin mengulik apa tujuan yang hendak mereka lakukan. Setelah bertanya kepada teman di ruang kerja, saya sedikit paham. Ternyata beberapa hari yang lalu ada murid-murid yang kemasukan/kerasukan penunggu gedung madrasah.

Mereka berkumpul ingin membaca Al-Qur'an dan berdoa agar peristiwa yang lalu tidak menjalar atau menyerang murid-murid lainnya.

Dalam diam aku berpikir kalau tidak mengetahui caranya bisa-bisa akan terjadi kesurupan massal atau Akbar. Belum saja selesai berpikir, benar saja sebagian murid kerasukan penunggu gedung madrasah. 

Aku tak bisa berbuat banyak dan memang tidak paham, karena memang tidak mempelajari ilmunya. Paniklah suasana madrasah.

Pernah dahulu ketika adikku kerasukan, aku bilang jangan turuti kemauannya. Eh, adikku yang kerasukan marah sekali terhadapku. Ia melempar buah yang ada di sampingnya.

Tapi pernah punya pengalaman. Suatu hari ketika sedang menemani para pembina Pramuka dan murid-murid sedang latihan Pramuka, tiba-tiba ada salah satu murid kerasukan. Aku perintahkan beberapa murid 
Untuk mencari orang pintar. Setelah ditunggu orang pintarnya tidak datang-datang. Akhirnya aku dan murid-murid membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falak, dan An-Nash. Ketika aku baca pada ayat ...Maalikinnaash... langsung murid itu sadar. Itulah pengalaman pertama kali menolong orang kesurupan. Mungkin itu kebetulan saja, karena mengingat aku memang tidak paham dengan dunia lain.

Ada beberapa guru mencariku, tapi aku tolak, karena memang tidak paham. Namun, aku keluar juga hanya sekedar mengetahui keadaan. Benar saja ada murid tergeletak dan tidak ada guru dan pejabat yang menanganinya. Aku hanya terdiam membisu, bingung bagaimana cara menyadarkannya. Akhirnya aku memerintahkan murid-murid lainnya untuk memegangi sambil baca apa saja yang bisa dari Al-Qur'an.

Ada beberapa siswa yang dijemput orang tuanya dan di bawah pulang, takut Nyamber dengan murid-murid lainnya.

Itulah peristiwa kesurupan Massal/Akbar. Hanya sekedar mengingatkan saja, jangan coba-coba melakukan sesuatu yang kita sendiri belum paham. Bukannya masalah hilang, bahkan memperkeruh masalah. Tidak semua yang bisa agama bisa mengusir makhluk yang bersemayam dalam tubuh orang yang kerasukan. Itu ada ilmunya tersendiri. 

Salam literasi
Cilincing, 6 Oktober 2022



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melangitkan Doa

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan