Tidur Bersama Pocong

Tidur Bersama Pocong


Orang tua penulis pernah mengingatkan kepada penulis ketika bermalam ke rumah mertua.
"Jangan terlalu lama rumah ditinggal." Pesan beliau.
Penulis paham apa yang dimaksud orang tua dari perkataannya. Maksudnya jika rumah ditinggal terlalu lama minimal tiga hari makhluk-makhluk lain akan menempati rumah yang kita tinggal.

Dahulu makhluk-makhluk sering bertempat tinggal di pohon-pohon yang cukup besar. Maka, sering kita jumpai di masyarakat ada istilah pohon angker/ada penunggunya. Seiring pertumbuhan manusia semakin banyak, tentunya butuh tempat tinggal. Otomatis banyak pohon-pohon yang ditebang untuk tempat tinggal. Dengan demikian makluk-makhluk berhijrah dari bertempat tinggal di pohon-pohon kini di gedung-gedung. Apalagi gedungnya sudah tidak berpenghuni makhluk tersebut tambah betah, Karena tidak ada yang ngusik.

Kalau rumah ada orangnya atau penghuninya setidaknya ada bacaan-bacaan ayat suci Al-Qur'an atau zikiran-zikiran yang dilantunkan oleh penghuninya. 

Maka itu, Rasulullah mengingatkan umatnya untuk senantiasa melazimkan membaca Al- Qur'an di rumah agar rumah tidak seperti kuburan.

Begitu juga di gedung-gedung atau tempat-tempat yang sunyi dari lantunan ayat suci Al-Qur'an kemungkinan besar laksana kuburan. Pandangan waktu kita-kita masih kecil bahkan hingga kini bahwa kuburan terkesan angker dan banyak penghuninya. 

Suatu hari salah satu pramubakti yang sedang tertidur pulas di ruang antara masjid dan gedung madrasah ditemani sejenis makhluk halus berwujud pocong. Awalnya beliau tidak mengetahui keberadaan pocong itu. Namun, ketika membalik badan beliau melihat jelas makhluk itu ada di sampingnya.Dengan reflek beliau langsung berbalik badan. 
Sudah terbayang oleh kita bagaimana kondisi beliau pada saat itu. Tentunya ketakutan yang sangat dan sudah dipastikan beliau pasti meringkut ketakutan.

Begitulah makhluk halus terkadang bisa menampakkan diri dan mengganggu manusia. Tinggal manusianya mampu tidak melawannya.  Tentunya ini semua kembali kepada diri kita masing-masing.

Ketika kita berani melawannya makhluk itu akan menjauh. Jika, tidak kita akan diperbudaknya. Maka itu, satu-satunya jalan kita minta perlindungan kepada Sang Maha Kuasa.


Cakung, 1 September 2022



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana