Penghuni Madrasah Marah

Penghuni Madrasah Marah

Cing Ato
Guru Blogger Madrasah
#ceritamistisdibalikmegahnyamtsn5Jakarta


Keberadaan makhluk penghuni madrasah sudah sejak lama penulis dengar dari para pekerja. Dahulu penulis sering pulang sore dan sesekali ngobrol kepada para pekerja bangunan di halaman madrasah sambil melihat bangunan yang sedang dikerjakan.

Ketika sedang asyiknya ngobrol ada salah satu tukang memberi tahu penulis.
"Pak guru, madrasah ini ada penghuninya," ucap pekerja.
"Oh, begitu," timpal penulis.
"Iya, Pak guru."
"Seperti apa makhluknya?"
"Cewe berambut panjang dan berbaju putih,"
"Di mana bapak lihat?"
"Di tangga itu pak guru." Sambil menunjuk ke arah tangga.
"Oh, di situ."
"Biarkan saja jangan diganggu."
"Siapa yang berani Pak guru."
"Yang terpenting jangan banyak ngelamun di sini, bisa-bisa dia masuk."
"Oh, gitu Pak guru."
"Sebagai orang beragama, minta perlindungan kepada yang maha kuasa dan perbanyak zikir. Insya Allah, aman."
"Iya, Pak guru."

Pembangunan madrasah hampir tahunan nangkrat alias berhenti di tengah jalan. Sehingga mengganggu sekali kegiatan-kegiatan madrasah. Terutama untuk salat berjamaah dan upacara bendera tempatnya tidak layak. 

Seiring bergantinya waktu dan berubahnya musim akhirnya pembangunan madrasah dilanjutkan hingga tuntas. Sementara gedung yang sebelah Utara hanya sekedar direhab tidak dibongkar total. Tidak berapa lama banyak kelas yang bocor dan atapnya kayunya pada rapuh. Akhirnya tahun berikutnya direhab lagi.

Hampir setiap tahun selalu melihat para pekerja bangunan hilir mudik di sekitar madrasah, karena para pekerja bermalam di gedung madrasah yang kosong. 

Suatu ketika para pekerja bekerja diluar jam kerja pada umumnya, mungkin karena ngejar target sehingga kerja dilanjutkan sampai malam hari. Ketika mereka sedang asyik-asyiknya bekerja. Tiba-tiba makhluk Penunggu madrasah ngamuk dan membentak para pekerja.

"Berisik... berhenti....!" Suara itu menggelegar menghentak para pekerja. Sontak para pekerja kaget dan ciut hatinya setelah melihat ada sosok wanita berambut panjang menggunakan busana putih dengan wajah menyeramkan. Mereka langsung menghentikan pekerjaannya. 

Sejak kejadian itu para pekerja tidak berani lagi bekerja di waktu malam. Bahkan tidurnya pun mereka bergerombol, takut sewaktu-waktu makhluk itu datang mengganggu.

Begitulah realita cerita yang terjadi. Penulis pun kalau sudah mulai sore agak iseng juga. Baik ke masjid atau ke toilet. Bahkan, penulis pernah pulang malam karena masih sibuk menyelesaikan pekerjaan di lantai dua. Hati penulis tidak tenang juga sesekali melihat ke arah pintu kalau-kalau ada yang bergerak. Tidak mau ambil pusing penulis langsung tidak melanjutkan pekerjaan dan langsung pulang.

Cakung, 31 Agustus 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana