Menerbitkan Buku Belajar Tak Bertepi
Menerbitkan Buku Belajar Tak Bertepi
Ketika mengikuti pelatihan menulis di PGRI pada gelombang 8, penulis tidak mengumpulkan resume. Karena ada materi yang memang penulis tidak bisa mencopinya. Terutama materi yang disampaikan secara audio atau video. Penulis tidak bisa menulis ulang, karena keterbatasan gerak. Akhirnya materi berlalu begitu saja. Memang sayang si, materinya bagus, tapi penulis tidak bisa mengikatnya.
Sementara materi yang bersifat teks, penulis bisa copy lalu disimpan di aplikasi catatan. Setelah penulis edit, baru penulis share di blog. Untuk sementara penulis biarkan, karena penulis sedang konsentrasi menulis kisah nyata yang penulis alami dan juga menulis tentang tema membangun kepribadian. Baru setelah semua tulisan sudah menjadi buku, baru penulis melirik resume hasil pelatihan.
Tidak banyak sih, karena ada beberapa materi penulis tidak ikuti, karena penulis masuk group pelatihan sudah berjalan beberapa pertemuan. Tapi walaupun terlambat, ilmu yang penulis dapatkan sudah cukup sebagai bekal dalam menulis.
Setidaknya penulis sudah mengetahui bagaimana cara menulis dan menerbitkan buku.
Resume materi itu penulis himpun dengan perjalanan penulis menuntut ilmu sebelum jatuh sakit. Buku itu penulis beri judul Belajar Tak Bertepi. Penulis memilih judul ini sebagai penggambaran bahwa belajar tidak ada batasannya atau long life education belajar sepanjang hayat dikandung badan.
Jadi isi buku tersebut terbagi dua bab. Bab pertama membahas perjalanan menuntut ilmu pengetahuan tentang menulis. Bab kedua membahas tentang materi menulis bersama para pakar. Di antara isinya, yaitu: tentang trik-trik menulis, apa yang ditulis, bagaimana mencari sumber ide, cara menebitkan buku, cara pemasaran buku, dan lain-lainnya.
Buku ini termasuk karya keempat penulis, diterbitkan oleh Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) pada tahun 2021 dengan gratis.
Komentar
Posting Komentar