Mendapatkan Penghargaan
Mendapatkan Penghargaan
Menulis menjadi seperti habitasi, padahal dahulu ketika kuliah sulit sekali untuk menulis. Sehingga membuat makalah lebih banyak copy paste dari pada tulisan hasil sendiri.
Yang lebih parahnya, ketika penulis dan kelompok mendapat giliran memaparkan materi. Teman-teman kuliah mengkritisi tulisan kelompok daripada isi yang disajikan. Di antara teman ada mengatakan bahwa makalah hasil copy paste. Penulis dan kelompok hanya memaklumi. Ya, memang penulis dan kelompok hanya baru bisa menulis seperti itu.
Menulis memang kelihatannya mudah, tetapi sebenarnya agak sulit. Kalau sekedar menulis si mudah, tapi jika sampai mendalami lebih jauh, memang agak sulit.
Menulis sebuah keterampilan, tidak ubahnya seperti keterampilan yang lain. Jika keterampilan lain butuh waktu untuk bisa terampil, begitu juga dengan menulis. Agar menjadi terampil menulis, harus terus melatih menulis. Seiring bergantinya waktu dan berubahnya musim, seiring itu pula tulisan semakin bagus.
Penulis berusaha menulis setiap hari, tak perduli dibaca orang atau tidak. Yang terpenting menulis sesuatu yang bermanfaat untuk orang banyak. Di samping menulis juga tidak melupakan tanggung jawab terhadap pekerjaan. Walau dalam kondisi serba keterbatasan terus berusaha maksimal mendidik putra-putri terbaik bangsa.
Penulis juga berusaha untuk terus meng-update ilmu pengetahuan kekinian dan meng-upgrade diri dalam memantaskan diri menjadi pendidik yang terbaik, walau sedang serba keterbatasan.
Bekerja saja terus, biarlah orang lain yang menilainya. Yang terpenting bekerja sesuai SOP yang berlaku.
Tiba-tiba tanpa ada angin dan hujan, ada yang datang dengan membawa sebuah penghargaan sebagai "pahlawan" pendidikan. Penulis pun bingung bagaimana cara mereka menilainya.
Sudahlah, penulis tidak terlalu mempersoalkan akan hal itu. Penulis terima saja penghargaan itu. Lagi pula tidak ada niatan sedikitpun untuk mendapatkan sesuatu. Tetapi, jika ada yang memberi tidak boleh ditolak.
Mungkin itu sebagai bentuk apresiasi kepada penulis yang terus berjuang untuk kepentingan banyak orang, walau dalam kondisi serba keterbatasan sebagai seorang penyintas penyakit GBS.
Komentar
Posting Komentar