Kedatangan YouTuber

Kedatangan YouTuber

Ternyata menulis di kala sakit menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang. Banyak yang merespon positif, banyak yang melontarkan kalimat penyanjungan yang penulis terima. Di antaranya, yaitu :" Bapak merupakan motivator saya," "Bapak guru inspiratif, saya malu pada diri saya yang sakit saja bisa berkarya, sementara saya yang sehat tidak berkarya." Kurang lebihnya seperti itu.

Penulis hanya tersenyum saja mendapatkan respon dari para pembaca. Banyak para pembaca yang ingin berteman di Facebook dengan penulis, sampai-sampai kuota pertemanan di Facebook tidak bisa tertampung. Terpaksa teman yang tidak aktif penulis delet, agar teman yang baru bisa masuk. Rata-rata guru dari berbagai daerah. Bahkan di antara teman ada yang Konsul tentang bagaimana cara bisa menulis. Penulis layani sampai mereka bisa menulis sebuah artikel.

Ketika buku pertama menulis di kala sakit terbit, banyak yang merespon sehingga penulis sedikit kewalahan memaketkan buku ke kantor POS, JNE, dan lainya. Bahkan  ada yang borong padahal hanya baru berteman di Facebook. Langsung membayar kontan padahal bukunya baru dicetak ulang dan masih dipercetakan.

Keberhasilan menulis di kala sakit, membawa seorang teman bertandang ke rumah penulis untuk wawancara seputar bagaimana caranya dalam kondisi sakit parah bisa menghasilkan karya tulis. Beliau sangat tertarik dengan apa yang penulis perbuat dalam kondisi sakit. Beliau bilang apa yang penulis lakukan sangat inspiratif dan layak untuk dicontoh oleh rekan-rekan guru dan lainnya.

Hasil wawancara kemudian dijadikan content YouTube dengan judul "Guru Inspiratif Kesempatan Kedua Mengubahku"
Content YouTube ini bisa dilihat di channel Sutrisno Muslim. Kebetulan yang punya Chanel adalah bapak Dr. Sutrisno Muslim seorang praktisi pendidikan.

Sebelum kemudian datang lagi seorang YouTuber sekaligus seorang Narasumber pelatihan menulis dan penulis buku best seller Man Jadda wa Jada. Beliau adalah bapak Akbar Zaenudin. Beliau mewawancarai seputar pembuatan buku ke 2 setelah sakit. Kebetulan buku ke dua ini langsung di bawah bimbingan beliau, sekaligus yang menerbitkan buku itu. Setidaknya beliau melihat bagaimana cara kerja keras penulis dalam mewujudkan impian menerbitkan buku itu. Hasil wawancara bisa dilihat pada Chanel beliau Akbar Zaenudin. 

Begitu pula para murid-murid alumni MTsN 5 Jakarta  datang untuk membuat content semisal.

Begitulah menulis dalam kondisi yang tidak lazim dilakukan menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang melihat. Setidaknya ada nilai plus di mata mereka. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana