Awal Menulis

Awal Menulis 

Part 1
#menulisdikalasakit

Sekitar tahun 2016 mulai booming istilah literasi di Madrasah/sekolah. Di madrasah penulis ada kegiatan literasi, di mana setiap pekan ada kegiatan membaca buku bagi siswa pada setiap kelas, selanjutnya siswa diperintahkan untuk menulis apa yang mereka baca. Tetapi yang penulis lihat siswa pada praktiknya lebih banyak membaca buku yang mereka bawa dari rumah.

Kebetulan penulis adalah wali kelas dan berkewajiban setiap ada kegiatan literasi  mendampingi para siswa. Di samping mengawasi para siswa membaca, penulis juga ikut serta membaca buku yang penulis bawa. Secara kebetulan penulis sering membawa buku bacaan selain buku mata pelajaran. 

Penulis senang koleksi buku, terutama buku pendidikan dan motivasi. Hampir setiap bulan penulis sempatkan untuk mengunjungi toko-toko buku, terutama toko buku Gramedia dan terkadang juga toko buku lainnya sepanjang pasar Senen di daerah Jakarta Pusat. Khusus buku-buku agama penulis sering berkunjung ke toko buku Wali Songo.

Kegiatan literasi diadakan agar minat baca para siswa meningkat, tentunya dengan meningkatnya membaca meningkatkan pula pengetahuan yang di dapat. Itu sebenarnya tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan literasi, yaitu agar para siswa gemar membaca.

Ada yang mengatakan minat baca orang Indonesia masih jauh dari harapan. Tetapi menurut Anies Baswedan mantan menteri pendidikan mengatakan bahwa minat baca orang Indonesia itu meningkat, tapi daya tahan membacanya rendah. Terbukti hampir semua orang membaca apa yang ada di medsos, tetapi ketika tulisan agak sedikit panjang langsung di scroll.

Jangankan para siswa, gurunya pun masih jauh dari membaca. Termasuk diri penulis masih belum disiplin untuk membaca yang agak panjang. Membaca satu buku saja terkadang cukup memakan waktu. Kalau saya baca dari pernyataan pak Yodhia Antariksa dalam salah satu  bukunya yang berjudul "Change your habits, Change your.  life" beliau membiasakan membaca buku-buku berkualitas setiap hari lebih dari sepuluh halaman. 

Wajar dari hasil membaca beliau banyak menghasilkan karya-karya yang berkualitas. Penulis saja tertarik dengan karya-karya beliau. Penulis langsung membeli 3 buah buku sekaligus. Dari apa yang penulis baca dari buku beliau, bisa dijadikan ide menulis dan sekaligus menjadikan referensi.

Benar apa yang dikatakan oleh para pakar, bahwa buku adalah jendela dunia. Untuk melihat dunia perlu membuka jendela itu. Membukanya dengan membaca.

Maka itu, banyak membaca dan jadikan membaca sebagai kegiatan rutinitas, pasti wawasan kita bertambah.

Kembali ke atas, jadi awal penulis menulis, salah satunya karena tertarik dengan dunia literasi, terutama dalam tulis-menulis.

Salam literasi
Cakung, 25 Juni 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana