Tuhan Pasti Memberikan Jalan

Tuhan Pasti Memberikan Jalan keluarnya.

#CatatanHarianSangbloger
#CatatanHarianSangGuru
#Edesisedih
#GBSMenyerangku

Sejak corona melanda negeri sudah tidak terapi lagi di Klinik terapi Bekasi. Pernah mencoba terapi lagi pada saat wabah Corona mulai redah. Eh, pulang terapi semua tepar. 

Kini mencoba kembali lagi untuk terapi, walau tidak dibersamai ayang beb. Cukup dengan sopir saya berangkat menuju ke daerah Pekayon Bekasi dibantu google map.

Setiap penyakit pasti ada obatnya. Tinggal kita harus berusaha menemukan obatnya. Bagaimana cara menemukannya? Mudah bertanyalah kepada ahlinya.siapa? Ya, dokter/thabib.

Jangan sampai salah bertanya, bukannya sembuh malah bertambah penyakitnya. Kalau terkilir jangan bertanya kepada dokter. Bawalah ke tukang urut. Kalau untuk menghilangkan nyeri setelah diurut bertanyalah kepada dokter.

Saya sudah terbebas dari penyakit GBS. Tinggal pemulihan saja melalui terapi kepada ahlinya. Untuk menumbuhkan dan mengembangkan syaraf butuh terapi. Jika tidak diterapi seluruh ruas-ruas anggota yang terbiasa bergerak akan kaku.

Sayang pada saat dirawat di rumah sakit tidak ada time yang menangani terapi. Hingga seluruh anggota tubuh pada kaku semua. Karena terlalu lama tidak diterapi, ketika diterapi sakitnya tak terkirakan. 

Masih ada tersisah di tubuh dan butuh penanganan khusus. Sebelum corona pernah mendatangkan tiga suster dari rumah sakit terdekat. Mereka yang terapi, Alhamdulillah, ada progres yang baik. 

Ketika corona melanda seluruh Nusantara, mereka dihentikan, tetapi terapi dilanjutkan oleh istri dan asisten rumah tangga. Sesekali suka memanggil tukang urut untuk melemaskan tubuh yang pada pegal karena terlalu banyak berbaring.

Sekarang istri tertimpa musibah hingga belum bisa beraktivitas. Terpaksa saya harus ke klinik terapi agar tidak kaku. Dan juga sebagai sebuah ikhtiar. Itupun harus melihat ketersediaan biaya yang ada. Maklum harus berbagi dengan biaya pendidikan anak-anak.

Terapi di rumah dengan istri tentunya sangat terbatas dan saya tidak terlalu memporsilnya. Karena istri harus kerja dan mengurus kebutuhan keluarga. Jadi terapinya jika kaki terasa kaku saja, atau ketika berbaring setelah duduk dikursi roda seharian. Terkadang untuk meluruskan kaki agak sedikit susah dan butuh ditekan dengkulnya agar lurus.

Tuhan tidak membebani hambanya, kecuali Tuhan juga yang memberikan jalan keluarnya. Ketika istri sakit Tuhan mengirimkan orang untuk menolongnya. Di samping menerapi istri, beliau juga menerapi saya. Syukur Alhamdulillah, masih banyak orang-orang baik yang Tuhan kirim untuk membantu dan mensupport saya, baik melalui doa maupun yang lainnya.

Terkhusus ucapan terima kasih kepada group menulis PGRI dan tim solid Om Jay atas donasinya.

Semoga saya dan istri bisa menikmati ujian ini dengan sabar dan selalu tetap berusaha untuk kesembuhan. Bismillahi tawakaltu alallah....

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana