Menulis Bukan Semata untuk dijual

Menulis Bukan Semata untuk dijual

#CatatanHarianSangGuru


Ketika baru saja penulis selesai mengajar, tetiba melintas di depan kelas seorang teman guru, kebetulan beliau seorang wakil bidang kesiswaan. Penulis panggil karena penulis ada keperluan dan butuh bantuannya.

Penulis ada keinginan untuk mengajak para siswa menulis bersama membuat sebuah buku. Setelah berbicara dengan wakil kesiswaan, beliau menyarankan dimulai dari pengurus OSIS selanjutnya perkelas. 

Penulis hanya minta bantuan untuk mempasilitasi antara penulis dengan pengurus OSIS, mengingat keterbatasan yang penulis miliki. Penulis hanya ingin berbagi dan memotivasi para siswa untuk belajar menulis. Apalagi di madrasah ada kegiatan literasi, bahkan ada pembina literasi. Selama ini yang penulis amati kegiatan yang dilakukan hanya sebatas memberikan sebuah film lewat YouTube, para siswa diperintahkan untuk memperhatikan lalu menulis apa yang dilihat. Atau ada event-event tertentu siswa diperintahkan untuk menulis lalu dikumpulkan. 

Menurut hemat penulis sebaiknya tulisan terbaik dipajang di mading madrasah agar bisa dibaca oleh para siswa lainnya atau setidaknya menjadi kebanggaan tersendiri bagi sang penulis, atau juga sebagai motivasi untuk para siswa agar giat menulis.

Menulis itu sebuah keterampilan tak ubahnya seperti keterampilan yang lain, butuh latihan intensif baru bisa keterampil. Maka itu, sejak di bangku sekolah siswa harus dilatih untuk menulis.

Penulis juga sebenarnya ingin mengajak guru-guru untuk menulis, walau sebagian mereka sudah mulai menulis. Bahkan ada yang terus menulis. Tetapi sekali lagi keterbatasan yang membuat kurang maksimal untuk bergerak. Ketika penulis membicarakan hal ini kepada kesiswaan, beliau bilang guru-guru bingung untuk memasarkan ke mana buku-bukunya, jika menulis. Penulis sedikit kaget saja mendengarnya.

Ya, memang tujuan menulis salah satunya harus dipasarkan. Bahkan pak Akbar Zaenudin salah satu narasumber dalam belajar menulis mengatakan"Bagaimana buku kita bisa bermanfaat, Jika kita tidak jual?" Statement beliau tidak salah, tapi tidak semua yang bisa bermanfaat harus dijual.

Penulis ketika belajar menulis berawal dari ketidakmampuan penulis untuk merangkai sebuah kalimat untuk menjelaskan sebuah format yang penulis susun. Dahulu sebelum literasi menggeliat penulis sempat menyusun buku langkah-langkah membuat Administrasi pembelajaran. Formatnya sudah dibuat, tetapi untuk menyusun kalimat pembukaan, penjelasan, dan penutup agak kebingungan. Dari sinilah penulis berkelana mencari ilmu tentang tulis-menulis. Dari berbagai pelatihan pun penulis jelajahi sampai harus meninggalkan rumah berhari-hari. Ya, memang untuk bisa buruh proses dan tidak instan.

Jadi menulis dan membuat buku bukan semata-mata untuk dijual, tetapi lebih kepada mematri ilmu yang kita miliki agar ketika kita lupa bisa dibaca lagi. Andaikan bisa dijual itu pun sangat bagus, karena bisa menambah income.

Salam literasi
Suharto
Guru Blogger Madrasah
Pegiat Literasi Madrasah
Teacher MTsN 5 Jakarta




Komentar

  1. Luar Biasa Cing Ato karyanya solonya terus bermunculan dan membuatakan Cover buku teman2 gratis. Termasuk cover buku Sy. LUAR BIASA SBG TELADAN. Smgt dan sehat terus Cing.

    BalasHapus
  2. Masyaallah keren. Saya merasa tertampar. Saya sempat down setelah novel pertama saya diterbitkan tapi bermasalah di royalti. Mungkin tujuan saya yang menulis hanya untuk cuan harus segera diubah. Karena hasil karya akan tetap abadi. Di sana ada buah pikiran kita, akan ada masanya tulisan kita bermanfaat untuk orang lain

    BalasHapus
  3. Betul Cang Ato.. Imam Syafi'i mengatakan ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya.. agar ilmu yang didapattidak menguap begitu saja hendaknya ditulis karrna sifat manusia adalah pelupa

    BalasHapus
  4. Luar biasa cing ato, ,
    Sehat2 cing

    BalasHapus
  5. Subhanallah makasih Cing Ato. Menulislah dari hati insya Allah akan mendapatkan pembaca setiamu (Omjay)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana