Bayar Berapa Cing Ato?
Bayar Berapa Cing Ato?
#CatatanHarianSangGuru
#PegiatLiterasiMadrasah
#GuruBloggerMadrasah
#TeacherMTsN5Jakarta
Selasa, 15 Maret 2022. Saya mendapatkan chattingan dari tiga sahabat literasi. Dua sahabat minta dibuatkan judul dan cover dan satu sahabat hanya covernya saja.
Terkadang tertawa sendiri, kenapa teman-teman minta dibuatkan kepada saya, padahal saya bukan guru bahasa Indonesia. Saya hanya seorang guru pendidikan agama Islam khususnya bidang ilmu Fikih.
Saya sendiri juga masih tertatih-tatih untuk belajar bahasa. Maklum bahasa lisan lebih mendarah daging daripada bahasa tulisan. Terkadang memahami suatu diksi saja masih banyak keliru.
Kemarin saya mencoba memakai kata yang tujuannya melarang eh, malah salah. Sengaja saya share di group tertentu agar ada yang membetulkan. Betul saja ada teman yang chatting ke saya. Langsung saja saya betulkan. Tetapi yang sifatnya untuk konsumsi publik saya menggunakan diksi yang mudah dipahami.
Jika diksi yang tidak familiar di ruang publik, saya harus melacak ke KBBI. Sering kali dalam menulis mendapatkan diksi-diksi yang baku dan tidak baku. Contoh dalam penulisan translate dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia banyak perubahan, seperti: Ramadhan menjadi Ramadan, shalat menjadi salat, shalawat menjadi selawat, dan lain-lainya. Hal-hal seperti ini harus diketahui oleh seorang penulis.
Membuat sebuah judul tulisan pada cover buku sebaiknya singkat dan syarat dengan isi. Bukan berarti panjang tidak boleh, tapi jika pendek sudah mewakili, kenapa harus panjang. Saya sendiri lebih sering menulis judul yang singkat andaikan panjang hanya tiga kata.
Sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya bisa membantu rekan-rekan untuk membuatkan cover buku. Dengan teman memberikan kepercayaan setidaknya ilmu yang diperoleh takkan hilang, justru semakin menemukan hal-hal baru. Dan juga bisa meringankan pengeluaran ongkos penerbitan.
Sering teman bertanya, "berapakah yang saya harus bayar Cing Ato?" Gratiiiiiis.... . Jawab saya sambil tertawa. Memang saya tidak minta bayaran. Tapi, teman sering menghadiahkan bukunya. Lumayan dapat buku gratis. Ada juga yang mengirimkan kue-kue atau makanan ringan.
Membuat cover buku kita diajak berimajinasi untuk membuat ilustrasi yang mewakili isi buku dan juga harus menciptakan cover itu mempunyai nilai estetika baik dalam ilustrasi gambar, bentuk tulisan, dan pewarnaan.
Memang butuh waktu untuk memilah-milah baik gambar, tulisan, dan warna. Tidak langsung sekali jadi, butuh proses. Terkadang sudah jadi saja bisa dirombak dan didesain ulang.
Saya tipe orang yang suka mencoba-coba akan sesuatu. Saya belum berhenti jika belum berhasil. Kesulitan sudah pasti ada, tapi dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Kesulitan terjadi, karena belum mengetahui caranya dan medannya. Jika sudah mengetahuinya kemudahan dengan sendirinya menghampiri.
Membuatkan cover buku untuk teman-teman literasi bagi saya sebagai penyemangat untuk terus mendalami desain cover buku khususnya pada aplikasi canva.
Dahulu pernah mencoba menggunakan Corel draw dan Photoshop, tapi saya tidak lanjutkan. Itu semua harus menggunakan laptop atau komputer. Sekarang cukup menggunakan aplikasi canva pada gawai sambil rebahan bisa membuat cover yang cukup menarik.
Kemajuan teknologi sangat membantu sekali dalam berbagai pekerjaan. Begitu juga dengan dunia pendidikan. Pada gawai banyak aplikasi untuk membuat media pembelajaran.
Begitu juga bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia literasi ( tulis-menulis) cukup menggunakan gawai akan tercipta jutaan tulisan.
Maka itu, setiap kita dan khusunya peserta didik dan pendidik sudah seharusnya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IT). Jika ingin tidak tertinggal dengan yang lainnya.
Salam literasi
Keren cing atho. Suka tulisan cing atho
BalasHapusDan kreativitas cing tanpa batas
Keren cing ato. . Semoga nanti saya bisa punya karya tulis dan nanti akan minta bantuan ke cing selanjutnya
BalasHapus
BalasHapusKereen covernya..Cing Ato, sampai tertegun sejenak saya saking cantik