Gadis Pengejar Bus

Gadis Pengejar Bus

Cing Ato
Belajar cerpen
#GadisPengejarBus
#PenggiatLiterasiMadradah
#GuruBlogerMadrasah

Hatiku membuncah rasa rindu ingin berjumpa sang pujaan hati. Tak konsen hati membuyarkan fokus perkuliahan. Jam dinding enggan berlari cepat seperti mengejek hati, sementara kaki tak sabar ingin berlari mengejar kata hati. 

Rasa rindu terkadang mengalahkan segalanya. Mungkin hari ini merupakan hari spesial, di mana aku ingin membersamai kasih berjumpa keluarga.

Jam dinding tak berdaya menahan rindu, perkuliahan pun usai, laksana kuda Australia aku melesat secepat kilat, tak hirau apa yang terjadi di sekitar, hati hanya tertuju kasih.

Sebelumnya aku dan kasih sudah ada perjanjian bertemu di suatu tempat spesial. Kulihat dari kejauhan kasih si gadis cantik berhijab putih sedang berdiri di bawah pohon rindang di depan campus sambil memandang lalu-lalangnya kendaraan.

Kuhentikan langkah, lalu perlahan kudekati kasih, terbersit hati ingin mencadai dari belakang.

"Dooooooooor...,"gertakku.
"Astaghfirullah...,"teriak Kasih.
Kasih membalik badan.
"Abang...,ade kaget!"ucap kasih sambil mencubit perutku.                              "Aduh...duh...duh....udah...udah...sakit...sakit, Sayang,"teriakku kesakitan.
"Awas ya, kalau diulangi lagi nanti Ade cubit yang lebih keras,"ancam kasih.
"Ampun ndoro, hahahaha,"ucapku.

Candapun berlalu, aku dan kasih menunaikan salat Dzuhur dan makan siang. Selepas itu aku dan kasih menunggu bus untuk bertandang ke rumah kasih. 

Karena jarak terminal dan campus tidak terlalu jauh, aku dan kasih menaiki arah bus yang hendak menuju terminal dengan harapan di terminal bus pasti kosong dan bisa duduk di kursi yang diinginkan. 

Jika menunggu di depan campus sudah dipastikan tidak dapat duduk alias berdiri dan lebih parahnya lagi sudah berdiri tak bisa bergerak bebas karena penumpang berhempitan.

Bus pun melaju cepat, sambil duduk aku dan kasih ngobrol ngalor-ngidul tanpa menghiraukan penumpang lainnya. Sesekali mataku memandangi wajah ayu kasih.

"Ih, Abang...iseng banget." 
"Wajahmu cantik kali bak bidadari." 
"Ih, Abang...gombal..gombal....gombal." 
"Bener De... Abang tidak bohong."
"Udah Bang ngobrol yang lainnya."
"Bosen De ngobrol kuliahan terus, kali-kali muji Ade boleh kan."
"Jangan muji terus nanti Ade jadi salah tingkah." 
"Hahahaha... hahahaha....... hahahaha."

Tak terasa ngobrol dengan kasih, tetiba sudah sampai tujuan transit bus. Aku dan kasih turun dari bus dan melanjutkan bus yang menuju kampung halaman kasih. 

Banyak penumpang lain menunggu bus yang sama. Cukup lama menunggu bis tersebut. Tetiba dari kejauhan nampak bus yang diharap. Para penumpang yang menunggu dengan serentak berdiri di tepian jalan raya.

Bus pun berhenti agak ke kedepan hingga para penumpang berlarian untuk saling mendahului, kasihku pun berlarian mengejar bus, aku sedikit terperanjat melihat kasihku. Sambil berlari mengejar bis, kasihku berteriak.

"Ayo, bang cepat kejar....,"
"Bis yang lain saja nanti,"
"Bis ini jarang sekali...kalau tidak naik sekarang....lama untuk bertemu lagi,"
"Oh, begitu,"

Akhirnya aku tancap gas ikut berlari mengejar bus. Alhamdulillah, masih kedapatan kursi kosong walau di belakang. Bus pun melaju dan memasuki pintu tol lalu melesat tanpa rintangan. Dalam hati berkata" Selain ayu ternyata kasihku bak Bionic Woman. Gadis super pengejar bus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana