Sambil Makan Cari Ide Menulis

Sambil Makan Cari Ide Menulis

28 November 2021

Suharto
#PegiatLiterasiMadrasah
#GuruBlogerMadradah
#MTsN5Jakarta

Ada sebagian teman bingung menulis apa, karena sudah kehabisan ide. Hal ini saya pernah alami. Mendengar para senior berujar tentang sumber ide itu ada di mana-mana dan bahkan ada disekitar kita. Maka itu, jika saya kehabisan stok untuk menulis atau menghilangkan kejenuhan menulis, saya refreshing dahulu. 

Bisa ke luar rumah melihat-lihat sesuatu atau melihat aneka ragam isi medsos. Biasanya saya suka melihat video baik di Facebook, youtube, dan tiktok. Ya, hanya buat  refreshing saja. Apalagi kalau sedang makan saya selalu mendengarkan musik, kata-kata inspiratif,  ceramah, atau video lainnya.

Gegara makan sambil dengerin video di handphone eeeeeh, muncul saja ide menulis. Contoh kemaren lihat video teman lagi latihan tahsin Al-Qur'an. Muncul ide menulis tentang *Hebatkan Dahulu Gurunya*. 

Terkadang ada untaian kalimat indah saya dengarkan baik-baik dengan mengulang beberapa kali setelah saya paham baru berhenti. Agar kalimat itu tidak hilang saya ikat dengan menuliskan di sebuah aplikasi catatan saya.

Contoh ada percakapan antara Nazwa Shihab dengan Cak Lontong. Saya anggap apa yang dikatakan cak lontong sangat inspiratif sekali. Maka itu, saya rekam dengan tulisan dan saya berpikir suatu saat kalimat itu akan menambah perbendaharaan kata. Nah ini kalimatnya *"Hidup yang tak pernah diperlukan tidak layak untuk dimenangkan"*(cak lontong)

Benar apa kata para senior, perbanyaklah membaca, melihat, dan mendengar, karena akan menambah perbendaharaan kata bagi para penulis.

Sebenarnya para penulis yang datang belakangan pada dasarnya hanya memindahkan karya penulis yang datang dahuluan. Hanya sedikit merubah diksi, tapi substansinya sama. 

Coba kita rubah kalimat Cak Lontong" sesuatu yang tidak penting tidak perlu dikejar atau hal yang tidak dibutuhkan tidak perlu diprioritaskan, dan lainnya. Tentunya keindahan diksi-diksi tergantung kepada kepiawaian penulis. Karena setiap penulis mempunyai genre atau style tersendiri.

Yang terpenting jangan copy jujur artinya copy vaste bisa dibilang plagiat, ngambil hasil karya orang. Andaikan kita ingin mengambilnya harus cantumkan nama yang punya kalimat itu. Ya, begitulah kode etik dalam dunia tulis-menulis.

Kita kembali kepada permasalahan di atas. Bahwa banyak berbagai macam sumber untuk mencari ide untuk menulis. Di antara mendengarkan video. Sebagai mana yang penulis lakukan. Makan sambil mendengarkan atau melihat video timbullah berbagai ide untuk menulis.

Mudahkan......
Ayo, menulislah....
*Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi*

Salam literasi

Komentar

  1. Semoga sehat selalu, Cing Ato. Super sekali, selalu ada ide untuk menulis

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana