Menulis Sambil Menunggu Sopir

Menulis Sambil Menunggu Sopir

08 Oktober 2021

Cing Ato

Penggiat Literasi Madrasah

Guru Blogger Madrasah

MTsN 5 Jakarta

Hidup itu kudu disyukuri, jangan terlalu banyak mengeluh, dan dinikmati saja. Biarkan hidup mengalir sesuai kodratnya, yang terpenting isi hidup ini dengan hal-hal yang bermanfaat, baik untuk diri atau orang lain.

Terkadang apa yang kita inginkan, belum tentu berwujud keniscayaan. Ya, itulah kehidupan. Semua yang terjadi mengandung sebuah pembelajaran hidup atau semua yang terjadi ada hikmahnya.

Ketika sesuatu yang kita inginkan tidak terwujud, hal ini mengajarkan kita untuk bersabar dan terus belajar untuk meningkatkan kualitas diri. 

Ketika sesuatu yang kita inginkan berwujud keniscayaan, hal ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat yang terjadi.

Tapi ketika gagal dalam pembelajaran ini, kita akan menjadi manusia yang banyak mengeluh, pesimis, putus asa, sombong, ego, takabbur, dan sifat-sifat negatif lainya.

Maka itu, sikapi apa yang terjadi dengan enjoy saja, bawa seneng saja dan selalu positif thinking.

Ini terjadi ketika penulis Allah uji ya, penulis sikapi dengan husnudzon saja, penulis tidak teriak-teriak , tidak mengeluh, apalagi sambil bernegatif thinking dengan Allah. Terima saja apa yang terjadi, enjoy saja karena yang terjadi semua atas kehendak-Nya.

Begitu juga ketika hendak pulang berobat dari rumah sakit sopir tidak ada di tempat. Ya, sudah penulis sempatkan menulis beberapa paragraf hingga supir datang. Berprasangka baik saja, mungkin dia sedang di toilet atau sedang yang lain.

Sopir datang tulisan pun didapat, mudahkan menulis. Terkadang ada saja orang berkata saya tidak ada waktu untuk menulis. Buktinya penulis bisa ko, ayo....mau alasan apalagi kamu....

Menulis itu tergantung kitanya, kalau kita punya jiwa menulis dalam kondisi apapun bisa menulis. Apalagi sekarang alat menulis sudah canggih, cukup dengan gawai atau smartphone jadi deh tulisan. Mudahkan.....ayo kita menulis.......

Salam literasi