Menulis dari Apa yang Kita Bisa dan Kuasai

Menulis dari Apa yang Kita Bisa dan Kuasai

KKMA-22.
#Menepis Kesulitan Menulis

Menulis kata sebagian orang itu sulit, sehingga banyak orang yang enggan untuk menulis. Jutaan jumlah guru dan dosen di negeri ini, hanya segelintir saja yang mau menulis. 

Dengan kurangnya minat menulis, berdampak pula pada minat baca, karena menulis satu garis lurus dengan membaca. 

Orang Indonesia pada saat ini minat bacanya tinggi, tapi daya tahan bacanya rendah. Anies Baswedan.

Lebih lanjut Anies Baswedan menyatakan, minat bacanya tinggi terbukti dengan tingginya membaca atau menulis komentar di Facebook, WhatsApp, Instragram, dan lainnya. Tapi ketika membaca kalimat atau artikel yang sedikit panjang rada males, apalagi kalau membaca buku yang rada tebalan.

Menulis memang identik dengan membaca baik dalam skala mikro, seperti membaca buku, majalah, koran, dan lainnya. Atau juga dalam skala makro seperti membaca kondisi alam dan sekitarnya.

Bagi penulis pemula, sebaiknya menulis apa yang kita bisa dan kuasai. Menulis apa yang kita bisa itu lebih mudah dan akan mengalir begitu saja. Tulis saja dengan bahasa yang kita bisa, dengan bahasa yang sederhana, yang terpenting bisa dibaca dan dipahami. Misal, ketika kita berada di pagi hari, coba lihat apa yang ada ketika berada di pagi hari, terus apa yang dikerjakan banyak orang ketika pagi hari. Tulis saja dahulu, setelah jadi baru dibaca lagi sambil mengedit kata atau kalimat yang kurang pas. 

Untuk mempermudah menulis, tulislah sesuatu yang kita kuasai dan miliki. Misal, kita senang kuliner, tulis tentang kuliner. Jika senang cerita, tulis tentang cerita yang kita punya dengan bahasa yang kita bisa. Jika senang olah raga, tulis tentang olahraga. Jika senang ternak, tulis tentang ternak, dan lain-lainnya. 

Jangan menulis yang sulit-sulit, nanti justru mempersulit diri, akhirnya bukannya jadi sebuah tulisan, malahan berhenti untuk menulis. 

Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri. JK. Rowling.

Penulis dahulu memulai menulis dengan sesuatu yang penulis ketahui (bisa) dan kuasai (rasakan dan alami). Dengan bahasa yang sederhana, penulis mengawali dengan menulis kisah perjalanan menuntut ilmu, lalu kisah yang dialami dan rasakan, tentan motivasi, tentang cerita inspiratif, tentang kisah fiktif (novel), dan lain-lainnya.

Maka itu, mulailah menulis yang kita bisa dan kuasai, karena lebih mudah dan mengalir begitu saja laksana mengalirnya air di sungai. Mudahkan, silahkan mencoba!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana