How To Learn

How to Learn
07-09-21

Suharto
Penggiat Literasi Madrasah
MTsN 5 Jakarta

#Kado Spesial untuk Sang Guru

Bicara pendidikan tidak akan habis-habisnya, semakin dibicarakan semakin menarik. Pendidikan merupakan sebuah sistem yang saling terkait satu sama lainnya. Ketika kita bicara pendidikan skala mikro, maka dalam pikiran kita tertuju kepada pendidik, peserta didik, kurikulum, sarana-prasarana, dan milieu.

Dalam pendidikan yang sangat urgent adalah pendidik. Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas pendidik, karena pendidik merupakan ujung tombak pendidikan atau garda terdepan pendidikan.

Menjadi pendidik tidak semua orang bisa, hanya orang-orang tertentu saja. Setidaknya ada empat kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik, yaitu: kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Jadi tidak asal bisa mentransfer ilmu sudah dikategorikan pendidik.

Kegiatan belajar mengajar itu inti dari kegiatan pendidik sehari-hari. Ada tiga hal yang berkaitan dengan pembelajaran. Sebagaimana Sutanto Windura dalam bukunya Maind Map menjelaskan."Kalau kita ingin menyukseskan pembelajaran yang baik bagi anak atau siswa kita paling tidak memerlukan tiga hal pokok, yaitu:
1. What to learn atau materi belajar atau ilmu pengetahuan.
2. How to learn atau teknik belajar atau bagaimana cara belajar.
3. Why to learn atau hal-hal yang dapat memotivasi anak untuk mau belajar.

What to learn berfokus pada pemberian materi pelajaran yang orientasinya pada prestasi akademik. Untuk mencapai nilai yang diinginkan terkadang sekolah melakukan proses penjejalan materi kepada peserta didik melalui pendalaman materi. Sementara orang tua menyerahkan kepada lembaga private atau kursus. Terkadang materi yang didapat hanya mampir sebentar untuk menghadapi ujian, setelah ujian hilang bagai orang yang mabuk kendaraan, mengeluarkan apa yang ada dalam perut.

Why to learn berfokus kepada motivasi belajar atau memberikan dorongan kepada anak atau peserta didik agar belajar lebih giat. Terkadang sekolah sampai mendatangkan para motivator. Tetap saja ketika acara menggebu-gebu, setelah usai acara semangat hilang begitu saja.

Kedua hal tersebut kadang dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi anak atau peserta didik, namun lebih sering gagalnya. Kenapa? Karena ada hal yang jarang disentuh anak atau peserta didik, yaitu memberikan solusi bagaimana cara belajar yang baik dan efektif.

Menengok kebelakang tentang diri kita, pernahkah kita diajarkan tentang cara belajar, tentunya lebih banyak tidaknya. Misal, cara memahami, konsentrasi, berpikir analisis, berpikir kritis, berpikir kreatif, bertanya yang baik, mendengarkan yang baik, konsentrasi dalam membaca, dan lain sebagainya.

Demikian tiga hal pokok yang harus ada dalam proses pembelajaran, yaitu: pemberian materi, motivasi belajar, dan cara belajar. Ketiganya sangat penting, terutama bagaimana cara belajar agar peserta didik cepat memahami materi yang dipelajari.

Salam literasi
Mohon masukannya.....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melangitkan Doa

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan