Teknik Menulis Buku

Teknik Menulis Buku

Suharto
Penggiat Literasi Madrasah
MTsN 5 Jakarta

#Menepis kesulitan Menulis.

Zaenudin Akbar dalam bukunya"UKTUB" memaparkan panjang lebar tentang cara menulis hingga menjadi sebuah buku. Penulis pernah mengikuti pola yang dipaparkan beliau. Alhamdulillah, dengan waktu singkat penulis bisa menghasilkan dua buah buku sekaligus. Hebatkan, hehehe...

Hingga kini walau dalam keterbatasan penulis terus menulis hingga terus menghasilkan beberapa karya baru. Ketika karya siap cetak, penulis sudah menyiapkan karya berikutnya. Ko, bisa sih. Ya, bisa lah. Asal tahu trik-triknya. Keren ya, hehehe.....

Bagi kita penulis pemula, sebaiknya ikuti langkah-langkah para senior. Banyak bertebaran teknik-teknik cara menulis. Tinggal kita mau pakai yang mana. Kalau penulis rujukannya karya pak Zaenudin Akbar seorang penulis buku best seller "Man Jadda wa Wajada" 

Ok, mari kita pantengin. Apa itu pantengin? Perhatikan looooh.....

Langkah-langkah menulis buku menurut pak Akbar Zaenudin dalam bukunya,Yaitu:

Pertama, tentukan tema. Untuk membuat buku yang menarik terlebih dahulu tentukan tema. Sehingga tulisan kita fokus pada tema tertentu tidak melenceng ke mana-mana. Beberapa di antara tema-tema yang bisa dijadikan bahan tulisan, yaitu: masalah pendidikan, motivasi, keagamaan, politik, kuliner,  traveling, sejarah dan lainnya.

Kedua, buat outline. Outline atau daftar isi dibuat agar mempermudah dalam menulis karena sudah terarah apa yang mau ditulis. Maka itu, buatlah sub-sub judul sesuai tema yang hendak tulis. Outline juga bertujuan agar dalam menulis tidak melenceng dari judul cover yang hendak kita angkat.

Ketiga, tulis. Setelah outline sudah tersusun rapi barulah menulis sesuai urutan daftar isi atau yang dianggap ringan terlebih dahulu. Ya, fleksibel deh gitu. Yang terpenting tidak lompat dari outline.

Keempat, revisi. Menulis kudu direvisi dikroscek ulang. Karena ada saja terkadang tulisan yang kurang rapi, baik kata-kata, kalimat, gaya bahasa, tanda baca dan lainnya. Merevisi sebuah pekerjaan yang perlu teliti dan butuh kesabaran. Terkadang menulis itu mudah, tapi untuk merevisinya cukup butuh waktu. 

Kelima, kirim ke penerbit. Setelah tulisan jadi, baru kirim ke penerbit. Biasanya penerbit sudah menyiapkan tim editor dan layout untuk menjadikan tulisan menjadi renyah dan penampilan cover buku yang indah. Tunggu beberapa hari buku siap cetak. Jadideh punya buku hasil karya sendiri.

Membuat tulisan-tulisan menjadi sebuah buku untuk zaman sekarang itu mudah. Tidak harus menulis di buku dan laptop. Cukup dengan smartphone atau gawai jadideh. Ternyata  membuat buku itu mudah.

Coba bayangkan para ulama-ulama terdahulu. Menulis di atas kertas dengan tinta, jika salah tidak bisa didelete.  Dibutuhkan sikap kehati-hatian. Maka itu, waktunya habis untuk menulis sebuah buku. 

Jika para ulama saja dengan alat seadanya bisa berkarya, kenapa kita tidak? Menulis bukan bakat sejak lahir atau keturunan penulis. Tapi menulis itu keterampilan. Jika terus diasah untuk terus menulis, maka dengan sendirinya menjadi terampil. 

Ok, menulis itu jangan nunggu pintar. Menulis saja dahulu, nanti juga pintar.


Salam literasi
Suharto
Guru Pembelajar MTsN 5 Jakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana