Mulailah Menulis Satu Paragraf
Mulailah Menulis Satu Paragraf
Suharto
Guru literasi Madrasah
#MenulisItuGampang
#MotivasiMenulis
#MenulisDikalaSakit
Bangunan yang indah-indah disepanjang jalan yang kita lihat, tidak serta merta tetiba jadi langsung begitu saja. Butuh proses yang panjang, kegagalan dalam membuat bangunan itu pasti ada. dari kegagalan-kegagalan itu ilmu didapat. Ketika kita tidak berani mencoba, maka kita tak pernah tahu. Tapi ketika kita mencoba, maka kita akan mengetahui semua ilmu yang berkaitan dengan apa yang kita kerjakan.
Menulis sebuah artikel pun sama seperti membangun sebuah bangunan. Bertahap, mulai dipasang pondasi, agar pondasi kuat diberi besi slub lalu dipasang tiang-tiang besi, dipasang bata lalu dicor, ditembok, dikasih kusen dan lainnya. Untuk memperindah bangunan dicat, didekor dengan artistik. Jadilah sebuah bangunan indah. Inipun kalau yang bangun punya biaya yang cukup. Terus bagaimana kalau biaya belum cukup. Cukup sederhana dengan cara mencicilnya hingga bangunan itu jadi.
Bagi penulis pemula memang pasti menemui kesulitan untuk menulis secara utuh, karena masih miskin pengalaman. Tapi bukan berarti berhenti menulis. Justru mulai saja menulis yang sederhana, tidak harus banyak, cukup mulai dari satu kalimat, dua kalimat, dan akhirnya menjadi satu paragraf.
Pengalaman saya waktu menulis satu kalimat saja sulit, apalagi kalimat itu kalimat yang bermakna dan inspiratif. Ya, memang sulit, tapi kalau kita tak pernah mencoba, kita takkan pernah bisa. Maka itu, tulis saja dulu lalu posting di medsos, mau dibaca orang atau tidak yang terpenting kita sudah nulis.
Jangan baper kalau tidak ada yang baca, apalagi kalau ada yang komen dengan nada miring, biarkan saja. Ucapkan terima kasih kepadanya. Kenapa ko, ucapkan terima kasih kepadanya? Ya, karena dia sudah perhatian kepada apa yang kita tulis. Dan tentunya kita jadikan sebagai masukan agar kita lebih banyak lagi untuk belajar.
Menulis kalimat yang baik-baik saja atau yang positif-positif saja. Sedikit tapi bermakna. Terus rutinkan setiap hari satu paragraf. Seiring bergantinya waktu dan berubahnya musim, tulisan kita pun semakin bertambah dan renyah dibaca.
Kalau menulis itu sudah menjadi kebiasaan, maka pembawaannya selalu ingin menulis, kalau sehari saja tidak menulis, serasa ada yang hilang dari kita.
Ya, para penulis yang sukses juga pernah mengalami apa yang kita alami. Mereka mengalami jatuh bangun untuk meraih sukses. Awalnya mereka tidak dikenal bahkan dicuekin. Mereka tetap terus menulis, dibaca atau tidak dibaca orang mereka terus menulis. Laksana jam dinding, dilihat atau tidak dilihat jarum jam itu terus berputar.
Mereka terus belajar, belajar, dan belajar. Dengan terus meng-update dan meng-upgrade diri hingga mereka berada pada puncak kesuksesan.
Demikian mulailah menulis dari satu kalimat hingga mencapai satu paragraf setiap hari. Lanbat laun kita akan mampu menulis satu artikel yang utuh.
Salam literasi
Guru literasi Madrasah
Komentar
Posting Komentar