Menulis Karya Non Fiksi


Menulis Karya Non Fiksi

#MenepisKesulitanBelajar

Menulis karya non fiksi berbeda dengan karya fiksi. Menulis karya fiksi cukup dengan berimajinasi, sementara non fiksi penuh dengan syarat yang sedikit nyelimet dan butuh data yang akurat dan kudu punya dasar referensi yang jelas dan cukup banyak. Salah satu bentuk karya tulis non fiksi adalah menulis karya ilmiah. 

Timbullah sebuah pertanyaan, kenapa banyak orang enggan bersentuhan dengan karya ilmiah? Apakah karya tulis ilmiah itu sulit atau ada alasan lainya? 

Ada yang beranggapan bahwa menulis karya ilmiah terlalu nyelimet sehingga banyak orang enggan berjibaku dengan karya ilmiah, biasanya mereka yang menulis karya ilmiah para mahasiswa. Itu pun mereka tulis karena tuntutan akademis sebagai persyaratan keleluasan. Jika tidak para mahasiswa juga enggan untuk menulis karya ilmiah. Jangankan karya ilmiah berupa non fiksi, karya fiksi saja mereka enggan menulis. Ya, ada si yang menulis, tapi  hanya segelintir  mahasiswa saja, itupun jurusan bahasa dan sastra.

Begitu sulitkah menulis karya non fiksi. Berupa karya ilmiah? Ya, dibilang sulit ya, memang kenyataannya sulit. Sebenarnya sulit itu terjadi karena  tidak tahu caranya. Jika tahu caranya pasti mudah. Sama halnya ketika para pelajar ditanya tentang pelajaran yang tersulit, pasti jawabannya Matematika. Ini yang sering terdengar oleh kita.

Terkadang yang membuat sulit itu mindset atau pola pikir kita. Jika kita melakukan sesuatu sebelumnya sudah bilang sulit, pasti yang keluar dalam pikir kesulitan dan timbullah rasa malas sehingga enggan untuk melakukan tindakan. Tapi kalau pikiran kita sudah terbangun mudah, maka yang sulit pasti menjadi mudah dan timbullah rasa semangat untuk melakukan tindakan. Jadi semua kembali kepada mindset.

Yang kelihatannya sulit jika kita paksakan untuk mengerjakan, pasti kita bisa melewati nya. Terbukti dengan adanya setiap tahun pengguruan tinggi mengadakan acara wisuda. Ini bukti otentik ternyata menulis karya non fiksi berupa karya ilmiah mudah.

Karya tulis non fiksi bukan saja tertuju pada karya ilmiah, bisa juga karya yang pernah kita alami dan rasakan. Karena menulis pengalaman bukan imajinasi, tapi ada berupa fakta-fakta yang otentik. Beda dengan karya imajenasi, hanya berupa hayalan atau halusinasi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melangitkan Doa

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan