Ramadan Bulan Edukasi Kesabaran
Ramadan Bulan Edukasi Kesabaran
Hari ke 26
#LenteraRamadan
Hari terus bergulir dengan cepat, akhir Ramadan semakin mendekat, THR belum juga didapat, mau mudik pun selalu dicegat. Pusing jadinya kalau begini. Kenapa harus pusing? Ikuti saja peraturan pemerintah. Kan tidak selamanya mudik dilarang. Kita kan sama-sama mengetahui kondisi negara kita masih dalam kondisi pandemi covid-19.
Bukan pemerintah tidak sayang sama rakyatnya, justru pemerintah sayang kepada rakyatnya. Coba belajar dari kasus di India. Setelah negara itu menyatakan bebas dari covid-19. Rakyatnya berbondong-bondong merayakan acara keagamaan yang mereka percayai. Apakah yang terjadi? Virus itu menyebar ke seluruh penjuru daerah hingga ribuan dari mereka terpapar virus, rumah sakit tak mampu menampung, mayat bergelimpangan di mana-mana.
Sebelum terjadi covid-19, apakah pemerintah melarang rakyatnya pulang kampung atau mudik? Tidak, sekali lagi tidak. Justru pemerintah memfasilitasi rakyat agar dalam perjalanan tidak ada hambatan. Semua orang juga kangen sama keluarga bahkan kepada orang tua. Yang punya keluarga dan orang tua juga bukan kita saja. Para pejabat pemerintah juga sama. Maka itu, coba bersabar, bersabar, dan bersabar.
Untuk sementara waktu, pakailah alat komunikasi handphone, kan bisa lewat vicoll. Jika mau memberikan sesuatu barang atau uang, kan bisa lewat biro jasa POS atau sejenisnya, dan juga bisa lewat Bank.
Ya, jangan salahkan pemerintah bertindak, jika kita tak mau di atur. Adanya pemerintahan itu untuk mengatur rakyatnya. Kita sebagai rakyatnya kudu mematuhi perintahnya. Bukankah mematuhi perintah itu diperintahkan dalam ajaran agama.
Firman Allah.
"...Taatlah kepada Allah, Rasulullah, dan pemimpin di antara kamu....."
Marilah kita hadapi masalah ini dengan berfikiran jernih dan jangan memakai perasaan. Demi menjaga kesehatan kita semuanya. Maka itu, sekali lagi bersabar, bersabar, dan bersabar.
Bukankah salah satu edukasi melaksanakan puasa itu dilatih untuk bersabar. Bersabar dari apa yang dilarang dalam berpuasa. Bukan saja dilarang makan dan minum. Tapi juga dilarang mengumbar hawa nafsu.
Ya, termasuk menahan hawa nafsu untuk pulang mudik. Pada asalnya pulang mudik tidak dilarang, karena ada sesuatu yang dapat membahayakan bukan saja diri sendiri, tapi juga keluarga dan orang tua, maka itu dilarang.
Jika kita sayang dengan keluarga dan orang tua di kampung, untuk tahun ini coba untuk tidak pulang kampung atau mudik lebaran. Cukup kita di rumah saja. Jika kondisi sudah normal kembali, kita mau ke mana saja dan kapan saja tidak akan dilarang oleh pemerintah.
Semoga madrasah Ramadan kali ini bisa mengedukasi kita menjadi manusia yang selalu bersabar dan mentaati segala peraturan yang positif dari pemerintah.
Marilah kita lebih fokus untuk mengisi akhir-akhir Ramadan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah agar mendapatkan malam seribu bulan atau malam Lailatul Qadar. Itulah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Komentar
Posting Komentar