Pentingnya Niat Dalam Puasa
Pentingnya Niat dalam Puasa
Hari ke 2
#EdisiRamadhan
Apa Itu Niat?
Niat menurut bahasa adalah al-azam atau al-qasd” yaitu bermaksud untuk melakukan suatu tindakan dan arah yang dituju.
Niat yang membedakan amalan satu dengan lainnya sekalipun tata caranya sama. Niat yang membedakan seseorang ikhlas atau tidaknya dalam melakukan ibadah.
Niat sebagai barometer diterima atau tidaknya amal ibadah yang kita lakukan.
Rasulullah bersabda.
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
“Sesungguhnya setiap amal itu harus disertai dengan niat…”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 1 dan Muslim: 3530).
Niat merupakan amalan hati bukan amalan lisan. Maka tidak perlu diucapkan, tapi kalau ada yang mengucapkan sekedar mengingatkan silahkan. Ya, maklum kita suka lupa jika tidak diingatkan.
Begitu juga dengan niat puasa, terkadang imam shalat tarawih setelah usai shalat melafalkan lafadz niat secara jahar/keras sementara jama'ah mengikuti. Hal itu sah-sah saja. Itulah para ulama kita mempunyai pemikiran cemerlang untuk mendidik para jama'ah.
Jangan suka mengatakan sebuah itu bid'ah sepanjang konteknya bukan rangkaian ibadah yang sudah dicontohkan Nabi.
Kapan waktunya niat berpuasa?
Niat bagian dari rukun puasa, ketiadaannya maka puasa tidak sah alias batal. Nah, sekarang kapan waktunya niat berpuasa.
Niat berpuasa ada dua, tergantung puasanya. Jika puasa Sunnah boleh niat di malam hari atau siang hari sebelum tergelincirnya matahari ke arah barat. Sementara puasa wajib seperti puasa Ramadhan wajib niat di malam hari.yaitu dimulai dari terbenamnya matahari hingga terbit fajar (waktu Shalat Subuh). Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah dalam haditsnya.
مَنْ لَمْ يُجْمِعْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
“Siapa yang tidak membulatkan niat puasa sebelum terbit fajar, maka tidak ada puasa baginya (tidak sah puasanya)”. (Hadis Shahih, riwayat Abu Dawud: 2098 al-Tirmidzi: 662, dan al-Nasa’i: 2293).
Niat wajib dilakukan setiap hari, sekalipun ada yang mengatakan boleh diniatkan sekaligus pada seluruh hari bulan Ramadan. Tapi menurut hemat penulis berdasarkan buku yang penulis baca bahwa niat puasa Ramadan wajib diniatkan setiap hari. Kenapa demikian? Karena puasa amalan harian dan ada batas waktunya. Seperti kita melakukan shalat rawatib dengan shalat pardhu. Ketika salam maka selesai rangkaian shalatnya. Atau seperti shalat tarawih, setiap takbiratul ihram niat baru dan seterusnya. Tidak niat sekaligus 8 atau 20 raka'at.
Timbul sebuah pertanyaan, bagaimana kalau lupa niat, tapi melakukan makan sahur? Yang termasuk kategori niat juga, yaitu makan sahur walaupun seteguk air. Kenapa demikian? Ya, Karena makan sahur bertanda akan melaksanakan puasa. Tidak mungkin bangun di sepertiga malam untuk makan sahur lalu keesokan harinya tidak berpuasa.
Bagaimana kalau tidak makan sahur? Sahur adalah sunah. Niat itu wajib dan amalanhati. Ketika kita bertekad untuk meninggalkan apa yang membatalkan puasa dengan ikhlas karena Allah, juga berarti telah berniat.
Redaksi niat yang disusun oleh para ulama.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."
Doa Buka Puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya: Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.
Demikian, niat merupakan salah satu rukun puasa. Rukun merupakan amalan ibadah yang harus ada, ketiadaannya puasa tersebut menjadi tidak sah. Semoga bermanfaat
Salam literasi
Suharto guru Pembelajar
MTsN 5 Jakarta
Komentar
Posting Komentar