Substansi Destinasi Puasa
Substansi Destinasi Puasa
#LenteraRamadan
Setiap ibadah yang Allah perintahkan kepada hambanya ada destinasi/ tujuan yang hendak dicapai. Bukan hanya sekedar acara ritual belaka. Seperti salat bukan hanya sekedar takbir, ruku', sujud, dan duduk. Lebih dari itu destinasi yang hendak dicapai yaitu, dengan salat manusia mampu mengimplementasikan destinasi substansi salat dalam hidup bermasyarakat, mencegah perbuatan keji dan mungkar. Ini substansi yang sebenarnya dari salat. Ketika dalam keseharian kita masih bergelimang perbuatan tersebut, maka kita belum melaksanakan salat.
Begitu juga dengan ibadah Puasa. Destinasi substansi dari puasa bukan hanya menahan masalah fisik ( makan, minum, berjima dengan istri di siang hari) nonfisik ( berkata yang menyakitkan atau keji) bahkan jauh dari itu semua.
Dengan puasa Allah sedang mendidik kita untuk selalu peka atau empati kepada sesama, terutama bagi mereka yang sangat membutuhkan pertolongan.
Dengan puasa Allah sedang mendidik kita, agar kita merasakan bagaimana penderitaan saudara- saudara kita yang sedang kelaparan. Kita yang berpuasa masih bisa makan dengan sahur dan berbuka. Tapi bagaimana bagi saudara-saudara kita yang tidak makan berhari-hari.
Itulah sebenarnya pesan yang disampaikan Allah kepada hambanya. Maka itu, jika dalam keseharian kita hidup dalam bergelimang harta dan hanya memikirkan diri sendiri. kurang peduli dengan saudara-saudara di sekitar atau di luar sana yang sangat membutuhkan. Maka itu, destinasi puasa yang kita lakukan tidak tercapai.
Rasulullah bersabda.
عَنْ أَبِي هريرة قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إَّلا الْجُوْعِ وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَر (رواه النسائي)
Artinya, “Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, ‘Berapa banyak orang yang berpuasa, tidak mendapat pahala puasa kecuali hanya lapar dan haus saja. Berapa banyak orang yang bangun malam, tidak mendapat pahala kecuali hanya bangun malam.,’” (HR An-Nasai).
Ramadan merupakan Madrasah bagi kita untuk mendidik diri agar kita mampu mencapai destinasi puasa yang sebenarnya. Ketika kita sukses mencapai destinasi puasa, maka kita akan masuk ke dalam kategori orang-orang yang takwa.
Firman Allah.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ - ١٨٣
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”QS Al- Baqarah 2:183.
Demikian, puasa bukan sekedar menahan lapar dan dahaga, tetapi lebih dari. Mendidik manusia agar mempunyai kepekaan sosial terhadap lingkungan sekitarnya.
Salam literasi
Suharto
Guru Pembelajar MTsN 5 Jakarta
Komentar
Posting Komentar