Ramadan Bulan Pembebasan
Ramadan Bulan Pembebasan
Hari ke 10
Suharto
Guru Pembelajar
MTsN 5 Jakarta
#LenteraRamadan
Kalau kita perhatikan doa-doa yang dilantunkan oleh umat Islam setiap bulan suci Ramadan, terutama ketika selesai salat tarawih. Doanya berisikan tentang perlindungan dari Neraka. Begitu juga tentang pembagian waktu Ramadan pada 10 akhir terakhir Ramadan berisikan tentang pembebasan dari Neraka.
Ya, jika kasih sayang dan Magfirah Allah sudah didapatkan, dengan sendirinya tidak akan berjumpa dengan panasnya api Neraka.
Di antara doa yang sering dibacakan ketika bulan Ramadan.
أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلاَّ اللّه، أَسْتَغْفِر ُ اللّه، أَسْأَلُك رِضَاك وَالْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِك مِنْ سَخَطِك وَالنَّارِ
Artinya:
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Aku memohon ampunan Allah. Tuhanku, aku memohon ridha dan surga-Mu. Aku juga berlindung kepada (rahmat)-Mu dari murka dan neraka-Mu.
Disambung dengan doa meminta pengampunan:
اَلَّلهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Artinya:
Tuhanku, sungguh Engkau Maha pengampun lagi pemurah. Engkau menyukai ampunan, oleh karenanya ampunilah aku.
Doa ini terus berulang-ulang dibaca selama bulan Ramadan. Tentunya harapan munajat kepada Allah agar seluruh kesalahan diampunkan oleh Allah SWT. Jika hal ini diterima, maka sudah pasti akan terbebas dari Neraka.
Begitu Rahman dan Rahimnya Allah, memberikan fasilitas dan kesempatan kepada hambanya untuk senantiasa memohon pengampunan kepadanya. Sebesar apapun kesalahan hambanya asal tidak menyekutukan-Nya, maka Allah akan ampumkan atas kesalahannya.
Firman Allah.
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا
Arti: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
Rasulullah pernah bercerita kepada para sahabat. Dahulu ada seorang yang membunuh manusia sebanyak 100 orang, kemudian pembunuh itu bertaubat, maka dengan Rahman dan Rahimnya Allah, pembunuh itu dimasukkan ke surganya. Maka itu, seseorang masuk Surga bukan karena banyaknya beribadah, tetapi karena Rahmat Allah.
Ramadan adalah bulan penuh Magfirah Allah. Maka itu, jadikan Ramadan sebagai fasilitas untuk memperbanyak istighfar dan berdoa untuk terhindar dari Neraka.
Bulan Ramadan merupakan bulan suci. Menyucikan semua kotoran yang melekat atau menempel pada diri kita, baik yang bersifat material maupun non material. Fasilitas Ramadan akan menyucikan kata-kata yang tak ada guna, menyucikan hati dari penyakit-penyakit hati, menyucikan harta-harta dari hak-hak orang, dan lainnya.
Ketika semua sudah bersih, maka dengan otomatis lambayan-lambayan tangan surgawi memanggil-memanggil untuk masuk ke dalam taman-taman surga dengan melalui satu pintu khusus, yaitu babu Raiyan. Sementara jilatan-jilatan Api Neraka bagai fatamorgana, terlihat dari kejauhan, tapi tak nampak adanya. Ketika bulan suci itu ada, terbukalah pintu-pintu surga dan tertutup rapat-rapat pintu Neraka. Wahai pencinta kebaikan masuklah, wahai pencinta kemaksiatan berhentilah dan menujulah pada pengampunan Allah, agar kelak akan terbebas dari jilatan-jilatan Api Neraka.
Inilah bukti kasih sayang Allah, tapi sayang kebanyakan dari kita enggan untuk menerimanya.
Semoga Momentum Ramadan kali ini, bisa kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Aamiin yaa rabbal a'lamin 🤲
Salam literasi
Suharto guru Pembelajar MTsN 5 Jakarta
Komentar
Posting Komentar