Menulis itu Bukan Bakat


Menulis Itu Bukan Bakat
#MenulisItuGampang

Sering kita mendengar banyak orang berkata bahwa kesuksesan seseorang dalam suatu bidang disebabkan karena bakat yang luar biasa. Di mana bakat itu sudah ada dengan sendirinya.

Seolah-olah bakat itu jatuh dari langit, dan memang sudah dari sononya. Padahal bakat juga berawal dari sebuah proses yang cukup panjang. Bakat terjadi karena dibentuk dengan sadar sejak dini. Bakat terwujud melalui proses pelatihan yang ekstra super.

Contoh, Bill Gates, merupakan seorang programmer kelas dunia, beliau seperti itu bukan tiba-tiba, butuh waktu yang panjang. Sejak SMP beliau mati-matian untuk mempelajari program tersebut, sementara teman-teman seusianya sedang asik-asiknya berpacaran gonta-ganti pasangan.

Jadi bakat itu bisa dipelajari dan semua orang bisa untuk membentuk bakat yang diinginkan.

Begitu juga dengan menulis. Menulis itu bukan bakat dari sononya, tetapi disebabkan oleh proses pembelajaran dan pelatihan yang  terus-menerus dilakukan.

Suatu contoh yang sangat sederhana terjadi pada diri penulis sendiri. Bagaimana dahulu untuk menulis satu kalimat saja butuh waktu, itu pun terkadang tidak jadi. Maka ketika duduk di bangku sekolah, dipinta guru untuk mengarang penulis kebingungan. Kenapa hal itu terjadi? Ya, karena tidak pernah berlatih untuk menulis.

Seiring bergantinya waktu, setelah penulis terus berlatih memaksakan diri untuk terus berlatih menulis, maka apa yang terjadi pada diri penulis? Alhamdulillah, walaupun tidak seindah para pakar, penulis setidaknya  sedikit banyak sudah menghasilkan sebuah karya dari menulis.

Ini artinya bahwa menulis bukan bakat yang turun dari langit, tetapi bakat yang terwujud dari hasil proses belajar yang terus-menerus.

Pernah penulis berkumpul dengan teman-teman mereka bilang saya tidak ada bakat, saya tidak bisa, dan sejuta alasan. Ya, itulah anggapan mereka bahwa untuk menjadi orang sukses karena memang sudah ada bakatnya. Padahal tidak seperti itu.

Ternyata mereka keliru, bahwa bakat itu juga berawal dari sebuah proses pembelajaran yang maksimal hingga mereka yang fokus pada bidang yang digeluti akan menjadi trampil.

Demikian, jika kita ingin menjadi penulis, maka kita harus terus berlatih untuk belajar menulis dengan tekun dan konsisten, hingga menulis itu menjadi sebuah kebiasaan.

Ingat sahabat, jika kita mau belajar, pasti bisa!....

Salam Literasi
Suharto Guru Pembelajar

Komentar

  1. Benar sekali pak...semoga saya bisa konsisten menulis dan menghasilkan sebuah karya seperti bapak... terima kasih sudah berbagi dan menginspirasi pak...🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana