Menulis Buku Dari Karya Ilmiah
Menulis Buku Dari Karya Ilmiah
Bersama ibu Noralia
Menulis bagi guru merupakan sebuah keharusan. Karena di samping untuk mengupdate dan mengupgrade diri dalam dunia literasi. Di sisi lain salah satu persyaratan kenaikan pangkat bagi guru, yaitu harus mempunyai sebuah karya ilmiah atau lainnya. Maka dari itu, guru dituntut untuk miliki kemampuan bidang tulis menulis.
Pada kesempatan ini, penulis mengajak kepada para guru untuk membaca paparan dari ibu Noralia tentang menulis buku dari karya ilmiah.
Kenyataan Yang Terjadi
Karya ilmiah mahasiswa hanya sekedar hiasan perpustakaan. Tentunya yang baca hanya kalangan terbatas ya, hanya mahasiswa saja itupun yang sedang membuat skripsi, tesis, dan disertasi. Paling jauh hanya dibuat jurnal dan jurnal jarang dibaca orang. Andaikan ada, hanya segelintir orang.
Melihat demikian, ada solusi agar ilmu yang sudah ditulis bisa banyak dibaca orang, yaitu mengubahnya menjadi sebuah buku. Tentunya kebermanfaatannya lebih besar dari yang sebelumnya.
Manfaat Karya Ilmiah dijadikan buku.
Di antara manfaat Karya Ilmiah versi buku, yaitu:
1. Dapat dibaca oleh masyarakat awam
2. Buku dapat diperjualbelikan,,jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh
3. Bagi bapak ibu ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit
4. Jika buku bapak ibu banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama bapak ibu sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri
Mengubah Karya Ilmiah Versi Buku
Ada beberapa langkah mengubah karya ilmiah versi buku, yaitu:
1.Ubah JUDUL
judul karya ilmiah VERSI BUKU hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian.
contoh.
JUDUL TESIS
*Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan keterampilan generik sains siswa kelas X SMA*
Ketika diubah menjadi JUDUL BUKU
*kiat menulis modul berbasis riset*
Dapat dilihat dari contoh judul ini, objek/fokus penelitian Tesis terletak pada *pengembangan / pembuatan modul*,,jadi ketika diubah menjadi judul BUKU, sesuaikan dengan fokus penelitian itu.
Tinggal ditambah kata : KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya
2. Ubah DAFTAR ISI
Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa
BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah
BAB 2 landasan teori
Bab 3 metode penelitian
Berisi rumus-rumus statistika
Bab 4 hasil dan pembahasan
Bab 5 penutup
Berisi kesimpulan dan saran
Namun ketika diubah menjadi BUKU, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H)
Bab 1 ( *Why* ) pentingnya modul BERBASIS RISET
Bab 2( *APA* ) apa itu modul berbasis riset
Bab 3,4,5, dan seterusnya ( *How* )
Tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapan
a. perbanyak teori2 di bab 2,
B. hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah
3. Ubah sedikit ISI karya ilmiah
a. Dalam mengubah karya ilmiah menjadi buku, penting sekali memperbanyak isi materi variabel bebasnya. Kita dapat menentukan perluasan materi tersebut berdasarkan kata kunci judul buku kita. Dengan kata lain, karya ilmiah yang diubah menjadi buku berarti lebih memperluas isi bacaannya berdasarkan sumber yang relevan. Misalkan judul implementasi *Media stereofoam pembelajaran Organisasi kehidupan untuk meningkatkan kreativitas*, maka yang harus dikembangkan adalah tentang Media (Pengertian, manfaat, jenis), Pembelajaran (materi tentang belajar mengajar), Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya).
b. Hilangkan semua kata Penelitian/ laporan PTK, laporan skripsi dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah
c. Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. Cukup grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat
4. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku
5. Laporan Karya Ilmiah yang dibukukan, haruslah yang sudah dipublikasikan, minimal tingkat sekolah atau MGMP di wilayah masing-masing.
6. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut
7. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id,
Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya
JANGAN gunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dll
8. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit
Agar karya ilmiah kita memiliki manfaat yang lebih, maka dapat diubah ke dalam bentuk buku. Fungsinya agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. Ini lebih baik daripada berbagi file laporan karya ilmiah kita. Jika karya ilmiah kita dibukukan, selain memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku karya ilmiah karya kita juga akan memiliki ISBN. Ini sangat penting dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai angka kredit. Selian itu, karya kita juga tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya.
Demikian, bagaimana langkah-langkah merubah karya ilmiah menjadi sebuah buku. Ok, mari kita mencoba untuk merubah karya ilmiah kita menjadi bermanfaat khususnya untuk diri kita dan umumnya untuk sahabat guru.
Komentar
Posting Komentar