Media Guru writing Camp

Media Guru writing Camp

#Jejak-jejak Inspiratif Guru Pembelajar

Desember Akhir tahun 2017 penulis mengikuti pelatihan menulis di Cipanas Jawa Barat. Sudah dua Desember penulis mengisi waktu libur untuk mencari ilmu tentang literasi.  Memang sudah niatan untuk selalu mengikuti pelatihan setiap libur panjang dalam memantas diri menjadi seorang guru Pembelajar.

Rasa ingin tahu selalu menggerakkan hati untuk selalu mencoba untuk mengetahui lebih jauh walaupun harus berbayar.  Apa yang dikeluarkan tidak akan pernah sia-sia. Banyak yang diperoleh dari itu semua, setidaknya membuka cakrawala wawasan berpikir. 

Berbekal postingan di Facebook, penulis mencoba mendaftarkan diri untuk ikut pelatihan padahal daerahnya tidak tahu persis. Tetapi sebuah keyakinan dan motivasi diri lebih besar hingga dalam hati berkata" Mudah, kuncinya hanya bertanya jika kita tidak tahu segaimana peribahasa Indonesia mengatakan malu bertanya sesat di jalan."

Sesuatu yang terjadi pada diri kita disebabkan oleh mindset kita, mindset kita ibarat Magnit yang selalu menarik, jadi tergangtung apa yang kita pikirkan. Jika yang kita pikirkan mudah, maka sesuatu itu mudah dan kita akan mendapatkan jalan keluarnya. Tetapi jika kita berpikir sulit, kita tidak akan berani melangkah dan menjadi stagnan. Ketika kita berada di alam stagnasi, maka kesuksesan tidak akan pernah menghampiri kita.

Self learning skills harus tertanam dalam diri khususnya bagi setiap kita yang tidak mau tergilas dengan roda zaman. Belajar sepanjang hayat itu untuk selalu mengupgrade perkembangan ilmu pengetahuan agar potensi diri menjadi lebih optimal.

Ketika pada hari yang dijadwalkan penulis berangkat dengan penuh kepercayaan diri kenapa itu terjadi? Karena mobil yang penulis tumpangi adalah mobil yang trayeknya melewati jalan hotel tersebut, hingga nggak perlu membuncahkan hati.

"Pak tolong nanti turunkan saya, di hotel ini," pinta penulis kepada supir.
"Ya, pak nanti saya saya ingatkan jika sudah mendekati hotelnya," timpal supir.

Penulis pun duduk di kursi agak tengah pinggir agar bisa lihat suasana di sepanjang jalan. Mobil pun melesat meninggalkan terminal Pulo Gadung Jakarta lalu masuk ke jalan tol arah Bogor, tetapi di pertengahan jalan ada rekan supir mengabarkan bahwa bahwa puncak macat total, melihat demikian supir keluar jalur tol menuju jalan alternatif.

Mobil menyusuri jalan kampung sepi, rindang, dan sedikit seram karena jarang penduduk yang tinggal di sekitar jalan. Dalam hati bertanya-betanya"Mau turun di mana ini, Karena keluar jalur yang seharusnya dilewati," hati membuncah. Penulis tidak kehabisan akal, kan bisa bertanya kepada penumpang yang duduk di sebelahku.

Penulis bertanya kepada penumpang sebelah Alhamdulillah, beliau mengetahui tempat yang penulis tuju, secara kebetulan beliau turun pada tempat yang sama, penulis turun dan beliau turun lalu naik mobil berikutnya, lalu turun lagi penulis ditunjukkan mobil yang trayeknya menuju hotel yang penulis tuju sementara beliau melanjutkan dengan mobil yang berbeda ke arah kampung tujuan.

Sampailah penulis di hotel tersebut, tak disangka ternyata panitia pelaksana adalah orang yang penulis kenal kebetulan dahulu pernah bareng ikut pelatihan di Jakarta. Ada juga dari peserta yang penulis kenang beliau juga sama dengan teman yang tadi. Seperti reunian saja ya, penulis akan bertemu pada event yang sama.

Peserta banyak sekali sampai aula gedung hotel sesak karena antusias para peserta mengikuti pelatihan. Peserta bukan hanya datang dari Jawa bahkan dari luar Jawa pun sampai. Jarak menjadi dekat bagi mereka yang cinta akan sesuatu yang diinginkan. Cinta yang membuat segalanya menjadi keniscayaan.

Banyak pelajaran yang didapat dari pelatihan ini yang berkaitan dengan literasi, setidaknya menambah wawasan bagaimana menulis suatu tulisan yang benar dan baik sesuai dengan standar penulisan. Di samping ilmu juga mendapat teman baru khususon teman dari Jawa Barat yang notabenenya berbahasa Sunda Hatta penulis hidup di negeri asing.

Tiga hari dua malam penulis mengikuti dengan semangat membara, tak kenal lelah untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tentang tulis-menulis. Pada kesempatan ini penulis bisa melihat dan bertatap muka langsung dengan ceo Media Guru pak Ihsan dan Pemred Media Guru pak Eko juga ketua panitia pak Toto.

Sesuai pelatihan penulis mendapatkan tugas untuk membuat tulisan selama satu bulan dan pada hari yang ditentukan harus menyetor hasil karya tulisan ke editor, hampir setiap malam penulis menulis hingga larut malam.   Alhamdulillah, akhirnya jadi sebuah buku perdana dengan Judul Mengejar Azan, sebelumnya berjudul Terpaksa Tuhan Kutantang Karena terjadi pro dan kontra akhirnya CEO Media Guru menghubungi penulis melalui editor untuk merubah judul. Penulis tidak mau banyak komen dengan terpaksa merubah judul tersebut dengan judul Mengejar Azan.

Pemilihan judul tersebut mempunyai nilai historis yang sangat dalam dan sangat berarti bagi penulis. Terpaksa Tuhan Kutantang itu dalam tanda kutip bukan mengambil makna sebenarnya hanya sekedar kiasan. Sama dengan mengejar azan bukan berarti azan itu dikejar-kejar.

Terpaksa Tuhan Kutantang menjelaskan tentang bagaimana ketidakberdayaan seorang hamba dalam berselancar mengarungi samudera kehidupan hingga berujar seolah-olah menantang Tuhan, padahal itu adalah sebuah rengekan seorang hamba pada klimaksnya. Bagaikan seorang anak kecil minta es krim kepada orang tuanya, untuk mencapai goal anak tersebut merengek hingga orang tuanya memberikan. Artinya ada proses yang sangat untuk mendapatkan sesuatu.

Sementara Mengejar Azan adalah kisah seorang anak manusia yang mempunyai keyakinan  kuat untuk meraih sesuatu lewat doa yang dipanjatkan selepas azan. maka itu, selalu menunggu kapan waktunya untuk azan hingga ketika waktunya tidak keduluan yang lain. Selepas azan itu waktu yang sangat makbul untuk berdoa. Hingga doanya didengar oleh Allah SWT.

Dari pelatihan ini melahirkan karya perdana Penulis. Inilah historis yang tidak bisa terlupakan hingga penulis terus menghasilkan karya-karya berikutnya.










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melangitkan Doa

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan