Pemimpin yang Dirindukan
Kisah 10
Alkisah, diceritakan pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Beliau kedatangan seorang tamu, ketika sedang berbicara tetiba lampu penerangan ruangan redup. Spontan sang tamu berdiri ingin mengecek lampu.
"Tidak usah, biarkan nanti saya yang lihat, tuan rumah harus menghormati tamu," ucap Umar.
"Aku panggil pegawai ya Khalifah," ucap tamu.
"Dia baru saja tertidur, biarkan saja," Jawab Khalifah.
"Bukankah Anda seorang Khalifah,," Tanya tamu.
"Umar tidak pernah berubah, Umar yang sekarang tetap seperti Umar yang dahulu," ucap Umar.
Sepenggal cerita tentang seorang yang tawadhu bisa kita jadikan sebuah pembelajaran dalam berselancar mengarungi samudera kehidupan ini.
Jabatan dan kekuasaan tidak mengubah kepribadian Umar bin Abdul Aziz sang Khalifah. Jabatan tak membuat sekat dengan rakyatnya, jabatan tak membuat tinggi hati lagi sombong, jabatan tak mesti harus dilayani, jabatan tak mesti jaga jarak dengan rakyatnya, jabatan tak mesti lari jika rakyat mendekati. Itulah kepribadian yang luhur dari seorang Khalifah Umar bin Abdul Aziz salah satu cicit dari Khalifah Umar bin Khattab.
Sering kita dapati bahkan terjadi pada diri kita, ketika Tuhan memberikan sebuah jabatan penting kepribadian kita seiring bergantinya waktu dan berubahnya musim ikut berubah bagai binatang bunglon selalu berubah tergantung warna daun yang ditumpangi.
Terkadang untuk menemui pejabat saja sulit rasanya apalagi hanya orang biasa yang tidak menguntungkan baginya. Datang harus disambut, minta diistimewakan pulangpun minta diongkosi, padahal jabatan itu untuk melayani rakyat bukan sebaliknya minta dilayani rakyat. Menjadi wakil rakyat tidak mewakili rakyat, ketika belum jadi rakyat didekati, tetapi ketika jadi pejabat rakyat mau mendekat malah lari menjauh diri.
Padahal jabatan merupakan sebuah amanah,. Bukan saja amanah rakyat tetapi jauh dari itu, yaitu amanah Tuhan yang harus dijalankan. Jika salah melangkah siap-siap berhadapan dengan hukum Tuhan, di dunia mungkin bisa lari dari hukum karena dapat perlindungan dari kroni-kroni, tetapi tak satupun kita bisa lari dari hukum Tuhan.
Firman Allah SWT Quran surah al-Anfal ayat 27 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.
Sabda Rasulullah Saw.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِىِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - أَنَّهُ قَالَ « أَلاَ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالأَمِيرُ الَّذِى عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِىَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ »(رَوَاهُ مُسْلِمٌ)
Artinya: Dari Ibnu Umar RA dari Nabi SAW sesunggguhnya bersabda: sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin atas anggota keluarganya dan akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri adalah pemimpin atas rumah tangga dan anak-anaknya dan akan ditanya perihal tanggungjawabnya. Seorang pembantu rumah tangga adalah bertugas memelihara barang milik majikannya dan akan ditanya atas pertanggung jawabannya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya (HR. Muslim).
Suatu hari para sahabat penulis menjenguk ke rumah ada kalimat yang indah beliau bicarakan dan merupakan nasehat yang sangat bagus. Beliau berkata kepada penulis dan para sahabat."Jika kita mencari jabatan hanya mengejar atau menambah pundi-pundi rupiah sebaiknya batalkan saja, tetapi jika kita mencari jabatan itu niatnya untuk membantu banyak orang silahkan. Sebaik-baik manusia adalah mereka yang banyak manfaatnya untuk orang lain."
Islam tidak melarang kita untuk menempatkan diri sebagai pejabat, bahkan sangat dianjurkan orang-orang baik tampil sebagai pejabat. Karena ditangan pejabat dan pemimpin yang baiklah rakyat akan terayomi dan tidak diperkosa akan hak-haknya.
Ditangan orang baik akan menciptakan jutaan orang baik. Maka itu, wahai orang-orang baik majulah untuk memimpin, negeri ini merindukan pemimpin seperti Anda jangan sampai orang-orang tidak baik memimpin rusaklah semua.
Joz menginspirasi lanjut Cang To
BalasHapusJoz menginpirasi. Lanjut Cang To
BalasHapusluar biasa
BalasHapusMantap benar
BalasHapussetiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawabannya
BalasHapus