Mendengarkan obrolan ibu-ibu dan bapak-bapak serta melihat berita di televisi tentang penerimaan peserta didik baru jadi sedikit banyak menyimak alasan kebijakan dan keluhan kebanyakan orang.Kebijakan yang dikeluarkan dinas pendidikan tentang PPDB sedikit banyak membuat hati orang tua dan anak-anaknya terketar-ketir menghadapi kebijakan tersebut. Kenapa hal ini terjadi? Ya, karena kebijakan yang dikeluarkan berbeda dari tahun lalu dan terkesan dadakan. Hal tersebut menuai pro-kontra dikalangan masyarakat. Terutama bagi orang tua yang anaknya tidak diterima menolak kebijakan tersebut. Karena tolak ukur penerimaan berdasarkan umur. Sementara anaknya tergeser terus oleh yang umurnya lebih tua.
Alasan kebijakan diantaranya, selama ini sekolah negeri banyak dinikmati oleh ekonomi menengah ke atas, sementara mereka yang berada pada level ekonomi bawah sulit bersaing, kenapa hal itu terjadi? Karena orang level bawah tidak sempat memfasilitasi pendidikan anak-anaknya, untuk makan saja susah apalagi untuk urusan sekolah. Setidaknya mereka anak-anak yang tidak mampu tertolong pendidikannya untuk menikmati pendidikan yang dikelolah perintah.
Banyak keluhan yang terjadi di masyarakat hingga mereka sampai menggalang kekuatan melakukan demo untuk memprotes kebijakan tersebut. Kebanyakan yang demo mereka yang berpendidikan dan ekonomi menengah ke atas andaikan ada dari level bawah hanya segelintir orang.
Mereka berkata" jika penerimaan siswa baru mengabaikan nilai atau prestasi, hancurlah pendidikan" ada juga berkata" percuma anak saya ikuti bimbel, kalau kenyataan seperti ini". Ya, itulah keluhan mereka.
Bagi orang tua yang anak-anaknya diterima, tentunya berbahagia wabil khusus kepada salah satu orang tua di daerah saya, dia bersyukur sejak tamat SMP anaknya sudah dua tahun tidak sekolah karena urusan ekonomi. Alhamdulillah, katanya tahun ini bisa diterima di SMU negeri sebelah rumahnya dan namanya terdaftar pada urutan pertama, kenapa ? Karena umurnya sudah 17 tahun. Sementara tetangga dan saudara anak-anaknya tidak diterima pada level SMP karena kalah diumur. Terpaksa sekolah disuasta.
Selamat yang sudah diterima dan jangan berputus asa bagi yang belum diterima. Karena banyak sekolah suasta yang berkualitas. Ya, permasalahan hanya berbayar sementara negeri gratis. Untuk kualitas belum tentu suasta dibawah sekolah negeri.
Komentar
Posting Komentar