Buku Sekolah


Membicarakan pendidikan takkan pernah habis-habisnya, karena begitu konpleknya permasalahan pendidikan. Ganti menteri pendidikan, ganti pula kebijakan. Permasalahan pertama belum usai sudah datang permasalahan berikutnya.
pendidikan dalam hal ini sekolah mempunyai peran strategis dalam mewujudkan mimpi-mimpi peserta didik. untuk mewujudkan mimpi tersebut banyak melibatkan peran serta berbagai pihak, tidak semua diserahkan begitu saja kepada guru sekalipun guru adalah garda terdepan dalam pendidikan.
sebenarnya tugas pendidikan adalah orang tua karena keterbatasan, maka orang tua menyerahkan pendidikan kepada orang lain baik privasi atau lembaga pendidikan.
sebagai garda terdepan guru berkewajiban mendidik peserta baik melatih, membina dan menstranfer ilmu. Dalam mentransfer ilmu guru dipedomani oleh buku sebagai wadah ilmu pengetahuan, tanpanya sulit bagi guru untuk mencari bahan ajar. begitu juga dengan siswa.
Buku sebagai wadah ilmu pengetahuan sebuah keharusan yang harus dimiliki guru dan siswa. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana peserta didik harus memiliki buku tersebut. mungkin difasilitasi oleh pemerintah atau mengadakan sendiri dengan cara membeli.
Dahulu buku siswa bisa dipakai turun-temurun dan dapat dipakai oleh beberapa generasi, tetapi sekarang buku ajar seperti barang habis pakai . Hingga terkadang bangkai buku menumpuk dimasing-masing rumah. ya, itulah realita yang terjadi di lapangan.
Terkesan sekarang buku seperti sebuah proyek untuk mengeruk keuntungan bagi pengelola pendidikan. ya, tentunya tidak semua lembaga pendidikan seperti itu. Yang parahnya guru mata pelajaran atau guru kelas tidak tahu-menahu dan tidak diberikan kesempatan untuk melihat atau mengecek kualitas buku. Keuntungan yang menjanjikan mungkin orientasinya. ya, memang dari buku bisa dijadikan bisnis tambahan bagi pengelola lembaga. disisi lain dari keuntungan buku bisa dianggarkan untuk biaya pelatihan meningkatkan sumberdaya guru.
Memiliki buku sebuah keharusan, tetapi harganya jangan memberatkan orang tua. kasihan peserta didik yang tidak mampu untuk membeli.
Bogor, 05 Juli 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana