Bacalah dan lihat apa yang terjadi

Bacalah Lihat Apa yang Terjadi

Pada saat dunia Barat dalam kegelapan dan kehancuran, dunia Islam tampil sebagai sebuah peradaban manusia yang mencapai puncak keemasan dan kejayaan, hal ini ditandai dengan banyak bermunculan ilmu pengetahuan dan lahirnya para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu.

Ilmu yang berkembang pada saat itu bukan hanya pengetahuan seputar keilmuan Al-Qur'an dan hadits, tetapi semua disiplin ilmu pengetahuan lainnya. Diantaranya; filsafat, kedokteran, matematika, kimia, oftic, pendidikan, sastra, seni, geografi, astronomi dan lainnya.

Sementara para ahli ilmu kenamaan yang turut menyumbang karya besarnya dan terus abadi sampai kini, yaitu: Ibnu Sina, ahli kedokteran dengan karya emasnya "Asy-Syifa"( The book of healing) dan "Al-Qonun" ( The Canon of Medicine) yang menjadi rujukan ilmu kedokteran dunia. Ibnu Rusyd, ahli kedokteran .Al-Zahrawi, ahli ilmu bedah dalam kodokteran.Al-Khawarizmi, ahli bidang Matematika ( Al-Jabar, Al-Goritma dan sistem penomoran) dan astronomi.Ibnu Haytham, ahli oftic ( AlManazir) the book of optics. Ibnu Haytham, ahli kimia , Ibnu Khaldun, ahli sejarah dan masih banyak ahli-ahli lainnya.

Kenapa dunia Islam begitu maju saat itu?karena Khalifahnya cinta akan ilmu pengetahuan dan rakyatnya gemar membaca. Apa buktinya? Khalifah membangun perpustakaan ( Baitul Hikmah ) dan mengirim para ilmuwan untuk mencari sumber-sumber ilmu pengetahuan keberbagai negeri - Yunani ( perwakilan dunia Barat), India, Cina ( perwakilan dunia Timur) dan lainnya - kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa mereka, yaitu bahasa Arab. 

Perpustakaan bukan hanya tempat dipajangnya deretan buku dan membaca semata, tetapi lebih dari itu, perpustakaan juga dijadikan tempat bertemunya para ahli untuk berdiskusi dan tempat penelitian berbagai ilmu pengetahuan.

Kecintaan akan ilmu pengetahuan dan gemarnya rakyat untuk membaca menghantar Islam mencapai masa keemasannya( The Golden Age).

Apa yang dimaksud dengan membaca?
Menurut kamus besar bahasa Indonesia membaca akar kata dari baca yang mempunyai pengertian melihat serta memahami isi dari apa yang terlihat( dengan melisankan atau hanya dalam hati).

Sementara membaca dalam perspektif Al-Qur'an terdapat dua istilah, Tilawah dan Qira'ah. Istilah Tilawah mengandung makna  mengikuti (membaca) apa adanya atau membaca sesuai dengan aturan bacaan. Tilawah juga bermakna meneladani sesuai dengan jejak dan martabatnya. Sedangkan Qira'ah mengandung makna membaca, menelaah, menyampaikan, meneliti, mengkaji, mendalami, mengetahui ciri-ciri, atau merenungkan terhadap bahan-bahan bacaan yang tertulis dan juga tak tertulis, seperti membaca fenomena alam, sosial, politik, ekonomi, kultural, sejarah, dan sebagainya.- Muhaimin.

Dr. Ratib an-Nabulsi dalam buku Dr. Wendi Zarman mengatakan bahwa di dalam bahasa Arab jika sebuah kata dalam sebuah kalimat tidak memiliki objek, maka kata kerja bermakna mutlak. Artinya, obyek membaca di sini bisa sangat luas maknanya. Jika dihubungkan dengan surat al-A'laq ayat satu sampai ayat lima, maka pengertian membaca di sini bisa berarti membaca kitab Allah, penjelasan Rasulullah, atau alam semesta ciptaan Allah.

Jadi membaca bukan saja membaca teks atau buku semata, tetapi lebih dari itu. 

Kenapa harus membaca buku?  
Ya, dengan membaca setidaknya bertambah  wawasan anda terhadap sesuatu. Semakin anda banyak membaca semakin banyak  pengetahuan yang anda dapati, pada gilirannya akan berdampak pada pola pikir ( mindset) , cara pandang dan selanjutnya akan menjadi compas dalam menuntun atau mengarahkan apa yang hendak anda perbuat.

Orang-orang yang pernah terlahir hebat di dunia ini semuanya berawal dari membaca. Mungkin anda kenal dengan tokoh intelektual Muslim yang dimiliki bangsa Indonesia, beliau bukan saja terkenal di Indonesia, tetapi seluruh dunia mengenalnya dan mengakui kepandaiannya. Kenapa beliau pandai? Karena banyak membaca, terbukti dengan deretan ribuan buku yang mengisi seluruh ruangan perpustakaan pribadinya. Siapa beliau? Beliau adalah prof. Burhanudin Jusuf  Habibi atau lebih dikenal dengan sebutan BJ.Habibi. beliau adalah ahli dalam bidang pesawat terbang. 

Bukankah Allah SWT telah mengajarkan kita dari empat belas abad tahun yang lalu tentang "MEMBACA"( IQRA). Yang diabadikan dalam Al-Qur'an surat Al-Alaq ayat satu sampai ayat kelima," 
Allah SWT berfirman:
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ 
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ 
"Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah."
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُ 
"Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia."
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِ 
"Yang mengajar (manusia) dengan pena."
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا  لَمْ يَعْلَمْ 
"Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."
(QS. Al-'Alaq 96: Ayat 1-5).

Membaca merupakan sebuah kewajiban bagi umat manusia wabilkhusus umat Islam karena Allah telah memerintahkan lewat surat al-A'laq tersebut. Terjadinya sebuah peradaban yang dibuat oleh manusia karena akibat dari membaca. 

Dengan demikian, tidak berlebihan bila dikatakan bahwa membaca adalah syarat utama membangun peradaban. Semakin luas pembacaan masyarakat akan diikuti semakin tingginya peradaban mereka, demikian pula sebaliknya semakin sempit dan rendah tingkat pembacaan masyarakat akan diikuti dengan semakin rendahnya peradaban masyarakat tersebut.- Muhaimin.

Membaca bukan hanya sekedar membaca buku saja, bahkan lebih dari itu, tentunya sesuai dengan keahlian masing-masing, contoh membaca alam bagi seorang nelayan, membaca situasi trendy atau peluang pasar bagi pengusaha dan lainnya. 

Bagaimana cara membaca buku yang baik?
Semua orang bisa membaca buku, tetapi tidak semua orang tahu bagaimana cara membaca buku yang baik dan berkualitas. Bahkan ada sebuah lembaga yang mengadakan pelatihan bagaimana cara membaca yang baik. Masing-masing berbeda-beda cara membaca buku. 

Diantara trik-trik membaca buku agar mencapai sasaran yang diinginkan, yaitu:
Pertama, waktu. Sebenarnya membaca buku bisa kapan saja tergantung waktu yang dimiliki.seperti membaca koran, novel, cerpen, komik dan lainnya, tetapi untuk membaca buku pelajaran, buku ilmiah butuh waktu khusus, bisa pagi karena waktu pagi badan dalam kondisi prima hingga membaca terasa  nyaman dan segar. Bisa juga dilakukan malam hari karena pada malam hari suasana terasa sunyi hingga  bisa focus untuk membaca.

Kedua, kondisi. Membaca buku juga memerlukan kondisi atau situasi, memang ada orang yang membaca buku dalam keramaian misal di cape, tentunya yang dibaca buku-buku ringan. Sementara membaca buku sekolah, kuliah dan karya ilmiah membutuhkan situasi sepi dan sunyi agar konsentrasi. Seperti penulis waktu sekolah suka mengasingkan diri ke gubuk pak Tani di sawah, kenapa di sana sunyi hingga tidak ada yang mengganggu.

Kondisi badan juga mempengaruhi untuk membaca. Tubuh dalam kondisi sehat, segar dan mood kondisi yang paling bagus untuk membaca, sebaliknya kurang sehat, loyo dan tidak mood kondisi yang kurang bagus untuk membaca.

Jika membaca mulai suntuk, lelah sebaiknya rileksasi sebentar, bisa berjalan sebentar sambil menggerakkan tubuh, setelah itu baru mulai membaca lagi.

Ketiga, tempat. Membaca bisa di mana saja tergantung kesukaan pribadi masing-masing. Bisa di cape sambil minum kopi dan mendengarkan musik, tentunya membaca yang ringan yang tidak perlu konsentrasi penuh. Bisa di perpustakaan, cari waktu yang kira-kira sepi pengunjung mungkin pagi hari atau malam hari jika masih buka. Bisa di taman dan bisa di mana saja yang jelas anda bisa focus.

Keempat, focus. Jika anda ingin mencapai target yang ditetapkan dan mencapai sasaran yang diinginkan anda harus konsentrasi full. Anda harus mampu menyingkirkan apa saja yang bisa mengganggu konsentrasi membaca anda. 

Kelima, sabar. Membaca harus perlahan-lahan kalimat demi kalimat harus anda pahami, jangan terlalu cepat karena sulit untuk menjadi paham, perlu kesabaran agar kita tahu maksud atau tujuan buku yang sedang kita baca.
Memang ada metode cepat membaca buku singkat, mungkin itu sah-sah saja tentunya mereka sudah meniliti dan mempraktekkannya. Berdasarkan pengalaman yang sering penulis lakukan adalah dengan menggaris bawahi atau dengar memberikan warna pada kalimat-kalimat inti dari sebuah paragraf, kemudian berusaha memahaminya.

Kesimpulan.
Membacalah, lihat apa yang terjadi pada diri anda. Membaca tidak harus di bangku sekolah, kuliah atau di perpustakaan. Membacalah di mana saja dan kapan saja yang terpenting jangan tinggalkan membaca. Jika anda banyak membaca tentunya akan mempengaruhi pola pikir dan perilaku anda. Peradaban dibangun oleh orang-orang yang gemar membaca. Maka membacalah!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duta Guru Inspiratif DKI Jakarta; Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional 2024.

Hadiah dari Allah yang Terabaikan

Tukang Minyak Keliling Pencetak Para Sarjana